Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2016, 22:11 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia yang kaya akan bahan pangan memiliki beragam teknik pula untuk meramu bahan tersebut, salah satunya melalui proses fermentasi. Produk-produk fermentasi Indonesia dipandang layak untuk diekspor dan bisa menjadi keunggulan Indonesia di luar.

Sebuah komunitas kuliner yaitu Jalansutra mengadakan rangkaian acara untuk meningkatkan kualitas pangan fermentasi dari Indonesia. Kimiasutra, yang merupakan salah satu bagian Komunitas Jalansutra yang berkaitan dengan perkembangan kimia di dalam makanan, menginisiasi acara tersebut.

“Sebenarnya kuliner fermentasi Indonesia memiliki keunggunlan dan layak diekspor sebagai salah satu keunggulan Indonesia. Banyak sekali daerah yang memiliki hasil fermentasi terbaik, seperti brem di Bali dan kecap di berbagai daerah,” ujar Heri Nazarudin, ketua pelaksana pameran Fermentasi Nusantara, saat dihubungi KompasTravel, Rabu (16/3/2016).

Rangkaian acara tersebut terdiri dari pameran beragam makanan hasil fermentasi seluruh Indonesia yang diadakan mulai Sabtu (19/3/2016) dan seminar diskusi publik yang diadakan Minggu (20/3/2016).

Seminar dan diskusi publik diselenggarakan mulai pukul 10.00 WIB di Locarasa Jalan Kemang No. 88, Jakarta Selatan. Sedangkan hari sebelumnya, pameran dibuka dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB, di tempat yang sama.

Dalam pameran tersebut akan dihadirkan beragam makanan dan minuman hasil fermentasi unggulan berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya seperti tempe organik, fermentasi kesemek, cap tikus dari Minahasa, brem dari Bali dan masih banyak lagi. Di pameran tersebut mengikutsertakan puluhan pengrajin dari Pulau Jawa, Manado, hingga Flores.

Menurut Nazarudin, pihaknya mengaharapkan terjadi interaksi di pamerannya antara pemodal dari Jakarta dengan pengerajin fermentasi dari daerah. Agar masyarakat lebih mengetahui potensi hasil makanan dan minuman fermentasi Indonesia.

“Untuk memiliki kualitas layak ekspor dan menjadi unggulan Indonesia, berbagai panganan fermentasi harus memiliki standar tinggi. Oleh karena itu butuh pemodal atau yang menjembatani di kota seperti Jakarta,” ujar Heri..

Pihaknya menambahkan, nantinya acara tersebut dapat menjadi titik awal bangkit dan diakuinya industri fermentasi tradisional dan kelak bisa mendapatkan panggung di dunia internasional dan menjadi andalan ekspor kuliner Indonesia.

Pengunjung yang datang ke pameran tidak dikenakan biaya masuk, sehingga masyarakat bebas untuk menikmati dan berinteraksi dengan pengrajin fermentasi dari berbagai daerah. Dalam pameran, para pengrajin produk fermentasi akan berbagi informasi tentang sejarah, budaya, dan teknologi fermentasi di daerahnya masing-masing.

Sedangkan seminar dan diskusi publiknya, panitia turut mengundang juga pemerhati kuliner nusantara, para ahli masakan dan minuman, media, dan khalayak umum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com