Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipacu, Kawasan Wisata Mandeh

Kompas.com - 29/03/2016, 14:38 WIB

PADANG, KOMPAS - Pembangunan Kawasan Wisata Bahari Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2015 terus didorong.

Upaya itu tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat ujung tombak pariwisata, tetapi juga kesiapan infrastruktur pendukung.

Kawasan Mandeh berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, sekitar 60 kilometer jalur darat dari Padang, Sumatera Barat.

Kawasan dengan luas 18.000 hektar meliputi darat dan lautan ini memiliki potensi pariwisata bahari lengkap berupa teluk dengan gugusan pulau-pulau kecil, hutan mangrove, lokasi penyelaman, dan destinasi wisata minat khusus lainnya.

(BACA: Mandeh, "Raja Ampatnya Sumatera" Terus Berbenah)

Saat berkunjung ke Mandeh, Mei 2015, Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan, Mandeh bisa menjadi kawasan destinasi utama wisata nasional, yang kemudian diarahkan menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata pada 2017. Percepatan pembangunan kawasan ini dicanangkan Presiden Jokowi pada Oktober 2015.

Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bersama pemangku kepentingan membenahi akses menuju kawasan darat dan laut.

Kapal wisata

Salah satunya adalah menyiapkan Kapal Wisata Bintang Mandeh. Sabtu (26/3/2016), Kapal Wisata Bintang Mandeh mengadakan pelayaran perdana. Kapal berkapasitas 70 tempat duduk itu akan beroperasi dengan rute Muara Padang, Padang, menuju Mandeh, Pesisir Selatan.

Zafnihan, Ketua Koperasi Pesona Wisata Sumbar, koperasi yang dibentuk oleh penggiat pariwisata Sumbar sekaligus pengelola Kapal Bintang Mandeh, mengatakan, kapal itu ditargetkan beroperasi pada minggu kedua April.

Jumlah penumpang untuk sekali perjalanan minimal 25 orang dengan tiket Rp 350.000 per orang. Paket yang ditawarkan berupa perjalanan satu hari untuk dua destinasi di Mandeh.

Biaya itu sudah termasuk asuransi, makan siang, pertunjukan kesenian di atas kapal, dan menikmati kuliner tradisional dari komunitas kuliner Mandeh.

Waktu tempuh dari Muaro Padang menuju kawasan Mandeh menggunakan Bintang Mandeh adalah 2,5-3 jam. Selain laut lepas, sepanjang perjalanan hingga tujuan, wisatawan akan disuguhi gugusan pulau-pulau kecil.

”Tawaran paket lain adalah jika wisatawan mau menambah masing-masing Rp 40.000 dari tiket awal, mereka bisa mengunjungi pulau-pulau lain di luar paket yang disediakan,” katanya.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni mengatakan, selain menekan waktu tempuh dan ongkos, kehadiran Bintang Mandeh diharapkan juga meningkatkan jumlah wisatawan ke Mandeh. Mereka menargetkan 450 wisatawan bisa dibawa setiap bulan dengan Kapal Bintang Mandeh.

Seperti obyek wisata lain di Sumbar, kawasan Mandeh juga masih menghadapi persoalan terkait kesiapan masyarakat. Hingga saat ini masih muncul keluhan dari wisatawan terkait pelayanan.

”Dari pengalaman saya berkeliling di sini, masyarakat di Mandeh belum sepenuhnya ramah kepada wisatawan. Soal kebersihan, banyak toilet belum layak,” kata Yanti Partajaya (50), wisatawan asal Jakarta.

Dewan Pembina Koperasi Pesona Wisata Sumbar Andrinof Chaniago mengatakan, munculnya keluhan menjadi tanda adanya persoalan sikap dan perilaku dari pelaku hingga pemangku kepentingan di sana. (ZAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com