Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Batik Tulis Motif Dayak

Kompas.com - 25/05/2016, 10:02 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Hari mulai gelap ketika suara adzan maghrib usai berkumandang. Sore itu, di salah satu pojok stan terlihat dua anak perempuan terlihat asyik menggoreskan canting di atas selembar kain putih.

Mereka terlihat serius menggoreskan canting mengikuti pola garis yang ada di atas kain putih itu. Seorang pria dengan penampilan nyentrik terlihat bersama dua anak perempuan itu.

Pria itu tak henti memberikan instruksi, sembari mengarahkan kedua anak perempuan itu menggoreskan lilin berwarna cokelat mengikuti garis pola berwarna hitam yang tampak samar di atas kain yang mereka pegang.

Deny Farid Yusman nama pria nyentrik dengan anting besar di telinga dan kain tenun melingkar di kepalanya. Pria asal Yogyakarta itu, sedang menularkan “virus” batik di salah satu stan yang disediakan panitia dalam Pekan Gawai Dayak ke XXXI yang dipusatkan di Rumah Radakng, Pontianak.

Dengan suara ‘medhok’ khas Jawa, pria kelahiran 1978 itu terlihat sabar membimbing kedua anak perempuan yang sedang asik dengan aktivitas membatik saat itu. Di sela kesibukkannya saat itu, Deny menyempatkan diri bercerita kepada KompasTravel.

Awalnya, pria lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta ini merupakan seorang koki yang malang melintang dari restoran ke hotel, baik itu di Yogyakarta maupun di Pontianak, hingga akhirnya menggeluti dunia batik tulis. Perjalanan membatik Deny dipelajarinya secara otodidak sejak tahun 2009 yang lalu.

Saat itu, ia baru saja berhenti bekerja di salah satu hotel yang ada di Pontianak akhir tahun 2008. Dalam pikirannya saat itu, hatinya merasa tergugah dan banting stir menjadi seorang seniman batik.

“Saat itu saya merasa miris dengan perkembangan batik tulis yang belum begitu dikenal dan rasanya ingin mengenalkan batik itu seperti apa. Di situlah saya pertama kali mencintai motif Dayak saat melihatnya di rumah betang,” tutur Deny kepada KompasTravel, Selasa (24/5/2016).

Dari situ, ia mulai mempelajari tentang motif Dayak dan memperdalam filosofinya. Sembari mempelajari motif Dayak, timbul keinginan untuk sosialiasi dan edukasi secara luas tentang batik tulis di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak.

“Awalnya saya coba-coba belajar membatik, dan ternyata di sini (Pontianak) benar-benar baru mengenal sekali tentang edukasi batik tulis,” ungkapnya.

Melihat keunikan dan ciri khas motif yang sangat identik dengan suku Dayak di Kalimantan, membuatnya semakin jatuh cinta untuk mengembangkan batik tulis, khususnya motif Dayak. Namun, dirinya mengaku sempat mendapat hambatan untuk memperoleh bahan baku dan peralatan dalam menunaikan niatnya tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com