BERWISATA ke Perancis identik dengan Kota Paris. Paket perjalanan tur ke Eropa pun pasti menyisipkan Paris sebagai salah satu destinasi. Padahal, kecantikan Perancis tak hanya di Menara Eiffel, banyak kota lain yang cantik dan memukau. Perancis bagian selatan bisa menjadi salah satu pilihan.
Serangan teroris di tujuh lokasi pada bulan November 2015 cukup mengguncang pariwisata Perancis. Direktur Pelaksana Dewan Pariwisata Paris-Il-de-France Francois Navarro mengatakan, jumlah wisatawan menurun sekitar 11 persen pada November 2015, sedangkan pada Desember 2015 turun sampai 20 persen.
Navarro menambahkan, jumlah wisatawan yang datang ke Perancis hampir 60 juta orang setiap tahun. Wisatawan mancanegara yang paling banyak datang dari Jerman, Tiongkok, dan Jepang.
Hingga kini, Perancis masih menjadi destinasi wisata nomor satu di dunia. Setiap tahun, jumlah wisatawan mancanegara yang datang bisa mencapai 83,8 juta orang. Sementara itu, wisatawan Indonesia yang datang ke Perancis bisa mencapai 80.000 orang per tahun.
Namun, mereka tak mau berpangku tangan. Segala upaya dilakukan agar wisatawan datang kembali ke Perancis.
”Awal tahun ini, jumlah wisatawan juga masih turun sekitar 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kami ingin memberantas teroris sehingga kami menjamin keamanan seluruh wisatawan yang datang ke sini. Banyak festival dan acara yang digelar untuk menarik perhatian turis mancanegara,” kata Navarro.
”Rendez-vouz”
Untuk mempromosikan wisata di seluruh negaranya, Atout France, Lembaga Pariwisata Perancis, menggelar pameran pariwisata yang bertema Rendez-vouz en France di Montpellier, Region Languedoc Midi Pyrenees, 5-6 April 2015. Tidak tanggung-tanggung, promosi yang besar tersebut mengundang 900 agen perjalanan, operator perjalanan dan wartawan dari 73 negara. Kegiatan ini merupakan yang kesebelas kali.
Perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata di Perancis tak mau membuang kesempatan baik. Sebanyak 740 perusahaan dari bidang perhotelan, agen perjalanan, tempat wisata, dan perusahaan transportasi menggunakan waktu untuk berpromosi. Selama dua hari, pertemuan antara penjual dan pembeli tertata rapi. Mereka bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
Vice President Operation Leisure Travel Management Panorama Tour Rery Sankyo mengatakan, tujuan wisata ke Perancis masih sangat diminati wisatawan dari Indonesia. Dari Panorama saja, jumlah wisatawan yang pergi ke Perancis bisa mencapai 10.000 per tahun.
”Itu sepanjang musim pasti ada saja yang pergi ke sana. Apalagi, kalau musim panas yang bertepatan dengan libur sekolah dan libur Lebaran,” kata Rery.
Dalam acara tersebut, ada lima agen perjalanandari Indonesia yang mendapat kesempatan untuk bertemu dengan para pemain (supplier) industri pariwisata Perancis. Kesempatan selama dua hari dipakai untuk mencari penawaran terbaik yang bisa ditawarkan ke wisatawan Indonesia, terutama apabila mereka bepergian secara berkelompok.
Satu agen perjalanan bisa mempunyai janji bertemu dengan 25 supplier selama dua hari. Mereka memilih tempat-tempat wisata yang diminati wisatawan Indonesia, seperti Pont du Gard di Nimes, Languedoc Roussillon, terowongan air yang dibangun 2000 tahun lalu dan masih berdiri megah.
Tempat wisata tersebut dikunjungi 50 grup wisatawan Indonesia. Selain itu, stand pusat perbelanjaan Galeries Lafayette di Paris juga menjadi salah satu tujuan utama.
Perancis selatan
Setiap tahun, Pemerintah Perancis menggelar pameran wisata untuk berpromosi. Bukan hanya promosi Paris yang dikenal dengan pusat mode dunia, melainkan juga wilayah lainnya.
Nah, tahun ini, mereka mempromosikan Perancis bagian selatan. Ratusan orang dari seluruh belahan dunia diajak melihat keindahan Region Languedoc Roussillon Midi Pyrenees.
President of The Region Languedoc Roussillon Midi Pyrenees, Carole Delga, mengatakan, wilayah Perancis selatan ini memiliki banyak pilihan tempat wisata yang bisa disesuaikan dengan keinginan wisatawan.
”Kami mempunyai 40 tempat ikonik yang sudah dikunjungi jutaan orang, seperti Pont du Gard, Canigou, atau Rocamadour. Selain itu, di wilayah kami ada delapan tempat yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, seperti Canal du Midi,” kata Carole.
Salah satu rute yang dilalui rombongan peserta adalah beberapa tempat bersejarah. Keindahan kota Montpellier, Nime, Carcassonne, dan Narbonne menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai negara. Bangunan tua dari abad pertengahan zaman Romawi yang berdiri megah dan cantik bisa menjadi pilihan tujuan wisata yang berbeda.
Salah satu tempat yang menarik ialah Carcassonne, kota yang dikelilingi benteng megah yang sering disebut kota abad pertengahan. Di daerah yang berudara sejuk ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan indah kastil dan gereja yang dibangun abad pertengahan.
Dari halaman Hotel de La Cite, yang berada di dalam banteng, kita juga bisa melihat keindahan kota. Selain itu, wisatawan bisa berjalan-jalan di dalam benteng yang menyediakan toko-toko suvenir dan kafe.
Wisata belanja
Bagi masyarakat Indonesia, tak lengkap rasanya apabila jalan-jalan tanpa berbelanja. Pusat perbelanjaan Galeries Laffayette menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan untuk berbelanja, tak terkecuali turis dari Indonesia.
Laffayette memiliki cabang di seluruh wilayah di Perancis. Maka, tak heran bila stand-nya selalu ramai dikunjungi peserta agen perjalanan dan operator tur dari berbagai negara.
Manajer Penjualan Internasional untuk Bagian Asia Tenggara Yahn Fahy mengatakan, turis dari Asia suka sekali belanja, terutama dari Indonesia yang sering mencari pakaian model terbaru. Indonesia menjadi sasaran promosi karena potensi pasar yang besar. Dengan alasan itulah, di kawasan Asia Tenggara, Galeries Lafayette hanya membuka cabang di Jakarta.
”Bukan hanya promosi ke dalam negeri, kami juga pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan berbagai pihak, termasuk agen perjalanan untuk memberikan penawaran menarik. Orang Indonesia sangat stylish sehingga kami berusaha memenuhi keinginan konsumen yang ingin tampil modis,” kata Yahn.
Saat berkunjung ke Jakarta, Yahn sangat terkesan dengan penampilan masyarakat Indonesia yang sadar penampilan, baik perempuan maupun laki-laki.
”Penampilan perempuan dan laki-laki Indonesia sangat menarik. Mereka bisa memilih pakaian yang pas, sedangkan laki-laki juga tampil lebih berani, misalnya warna celana yang cerah,” ungkap Yahn.
Untuk itulah, menurut Yahn, Galeries Lafayette memberikan berbagai pilihan dengan model terkini. Ratusan merek terkenal ditawarkan department store yang berpusat di Paris tersebut.
”Kami memberikan pelayanan khusus untuk Indonesia. Selain tax refund, kami mempunyai staf toko dan resepsionis yang bisa beragam bahasa, termasuk bahasa Indonesia,” kata Yahn.
Meski harga barang yang ditawarkan di Paris akan lebih mahal daripada di Indonesia, Yahn menjamin turis akan menghabiskan uang sakunya untuk berbelanja model pakaian terbaru.
”Bahkan, mereka memakai uang cash dari tax refund untuk kembali belanja,” ujar Yahn. Perancis bukan hanya menawarkan pemandangan tempat wisata yang indah, melainkan juga surga belanja bagi turis Indonesia. (SIE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.