Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Klatak Pak Bari, Hhmm... Daging Kambing yang Empuk

Kompas.com - 31/05/2016, 09:08 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia. Makanan berbahan daging yang dipotong kecil-kecil lalu ditusuk dengan lidi dan dibakar ini memiliki berbagai varian. Jika Anda ingin merasakan salah satu varian sate datanglah ke Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Nama sate asal Bantul tersebut adalah Sate Klatak. Di sepanjang jalan tepatnya di Jalan Imogiri Timur, Anda akan menjumpai banyak warung-warung di pinggir jalan yang menyajikan menu sate klatak.

Namun, salah satu yang patut Anda coba adalah Sate Klatak Pak Bari. Sate pak Bari yang terletak di Pasar Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul ini sangat legendaris dan dapat dikatakan sebagai cikal bakal sate klatak di Imogiri Bantul.

"Aku ini generasi ketiga. Yang pertama adalah nenek ku, Mbah Ambyah," ujar Subari (38) pemilik Sate Klatak Pak Bari saat ditemui KompasTravel, Minggu (29/5/2016).

Subari menuturkan, Mbah Ambyah sudah berjualan sate sejak lama, sebelum kemerdekaan. Saat itu, sang nenek berjualan sate dengan berjalan kaki memikul krombong dan berkeliling. "Sebelum tahun 1945 sudah berjualan sate. Awalnya keliling tapi terus di bawah pohon Waru yang sekarang jadi Pasar Jejeran itu," ujar Subari.

Dia melanjutkan, sate yang dijual oleh neneknya menggunakan daging kambing. Berbeda dengan sate lainnya, sate Mbah Ambyah hanya menggunakan bumbu garam. "Kalau aku bilang namanya sate ndeso (desa), hanya daging kambing dibumbu garam," urainya.

Sepeninggal Mbah Ambyah, usaha sate diteruskan oleh Wakidi, ayah Subari. Berbeda dengan sang nenek yang berjualan di bawah pohon Waru, ayahnya mencoba menjajakan dagangannya dengan menyewa ruko.

"Pindah-pindah ruko. Soalnya pembelinya banyak, terus saat akan perpanjang kontrak, oleh pemiliknya tidak boleh," kata Subari.

Lelah mencari ruko, akhirnya sang ayah memutuskan untuk kembali berjualan sate dengan menggunakan lokasi yang dulu digunakan oleh Mbah Ambyah. Namun, karena sudah dibangun pasar, maka Ayahnya menyewa los (kapling pasar) untuk berjualan.

"Aku setiap hari membantu jualan, sejak mulai umur 15 tahun," katanya.

Dari membantu itulah, perlahan-lahan sang ayah menurunkan ilmu resep warisan mengolah sate kepada Subari. Mulai dari memilih kambing untuk bahan sate sampai dengan cara membakarnya.

"Kambingnya tidak boleh asal pilih, muda antara umur 8 bulan sampai 9 bulan. Harus gemuk, karena yang gemuk tidak banyak berotot," tuturnya.

Baru tahun 1992, usaha sate diteruskan oleh Subari. Meski tetap mempertahankan resep warisan namun ia mengubah nama dengan sebutan Sate Klatak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com