Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Gayanya Deh... Anak "Coffee Shop" Banget!

Kompas.com - 03/06/2016, 11:01 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak cerita dari setiap teguk minuman kopi. Cerita bisa berfokus pada “silsilah” minuman hingga tentang para peminumnya.

Ada kenikmatan tersendiri dalam secangkir kopi. Kuat aromanya sontak semerbak ketika diseduh. Racikannya pun bisa beragam, dari minuman panas kopi tubruk, espresso, atau kopi susu hingga sajian dingin sebagai es kopi.

Tak hanya nikmat. Sebagai teman menyantap camilan lezat, seperti tiramisu atau kudapan lain, kopi juga dapat menjadi “teman” kerja atau kumpul-kumpul bersama kawan. Mungkin, keistimewaan itulah yang membuat coffee shop atau kedai kopi semakin menjamur di Indonesia.

Selain menyediakan berbagai jenis racikan kopi, tempat-tempat ini juga jamak menyediakan berbagai kudapan ringan serta kenyamanan tempat untuk pengunjungnya tinggal berlama-lama.

Kemajuan teknologi pun tergambar di kedai-kedai ini, antara lain bisa dilihat dari tipe dan kebutuhan pengunjungnya. Bicara tamu kedai kopi, ada pula ragamnya. Ada yang langsung pergi sehabis segelas kopi pesanannya habis dengan cepat, ada juga yang malah baru pulang bersamaan dengan waktu tutup kedai.

Jika Anda cermat memperhatikan, setidaknya ada lima tipe pengunjung kedai kopi yang akan selalu Anda temui di kedai kopi. Apa sajakah itu?

Penghambat antrean

Pernahkah Anda menunggu lama dalam antrean saat ingin memesan kopi? Bisa jadi pengunjung tipe satu ini penyebabnya.

Ada dua jenis karakter penghambat antrean. Pertama, mereka yang bingung dengan bermacam-macam pilihan menu.

Tak jarang, pengunjung tipe ini tidak peduli jika memakan waktu lama dan berdiam diri di depan bar pemesanan. Akhirnya, mereka memilih rekomendasi barista –pembuat kopi—atau sajian sederhana saja seperti kopi hitam.

Jenis kedua ialah mereka yang memiliki ide minuman sendiri. Contohnya ingin kopi moka tanpa kafein dengan 30 persen gula merah serta susu non-lemak.

Tipe tersebut akan menyebutkan pesanan dengan rinci dan hati-hati. Terkadang, barista diminta menuliskan atau menyebut ulang pesanan.

Pernah ketemu yang begitu?

Thinkstock Penikmat wifi umumnya akan terlihat di pojok-pojok ternyaman sebuah kedai kopi.

Penikmat wifi

Koneksi internet sudah ibarat syarat wajib kedai kopi zaman sekarang. Bahkan, pengunjung sering kali lebih dulu menanyakan kata sandi wifi daripada memesan sajian.

Penikmat wifi umumnya akan terlihat di pojok-pojok ternyaman sebuah kedai kopi, entah di sofa paling empuk atau meja ujung ruangan. Mereka akan terlihat sibuk sendiri dengan gawai pribadi dan tidak memperhatikan situasi sekeliling.

Pengunjung tipe tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja lepas hingga mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas. Selain “mengejar” sinyal wifi, mereka umumnya juga menjadi penguasa colokan listrik di kedai kopi.

Pembaca buku

Ditemani secangkir kopi hangat, para pembaca buku suka menempati kursi dengan pencahayaan maksimal dalam kedai kopi. Mereka tak perlu mengobrol atau bertegur sapa dengan orang lain karena sudah hanyut ke dalam cerita.

Suguhan kenyamanan kedai kopi-lah yang membuat mereka betah berlama-lama. Suasana ini tercipta dari desain interior yang biasanya dibuat homey, seperti ketersediaan sofa-sofa empuk dan meja kayu penunjang kegiatan membaca.

Keluarga modern

Keluarga modern terdiri dari orangtua, anak-anak, serta pengasuh balita. Setelah memesan, orangtua akan sibuk dengan ponsel dan anak-anak seru sendiri bersama gadget untuk bermain game. Sementara itu, sang pengasuh dengan lembut meladeni tingkah polah bocah kecil keluarga ini.

Kedai kopi di pusat perbelanjaan dan mal, biasanya yang dipenuhi pengunjung tipe ini. Tempat tersebut menjadi alternatif untuk melepas lelah selepas berbelanja. Mereka mampir tidak akan lama. Bila sudah selesai mengganjal perut, rombongan ini pun akan langsung pulang.

Thinkstock Inilah salah satu kelebihan kedai kopi. Walau hanya memesan satu cangkir, Anda sudah sah untuk duduk lama di sana.

Sekumpulan muda-mudi

Untuk generasi masa kini, pepatah “makan enggak makan asal kumpul” bisa jadi sudah berubah bunyinya menjadi “makan enggak makan asal ngopi”. Artinya, acara kumpul-kumpul lebih asyik bila diselenggarakan di kedai kopi karena tidak perlu pesan makanan.

Inilah salah satu kelebihan kedai kopi. Walau hanya memesan satu cangkir, Anda sudah sah untuk duduk lama di sana. Bagi anak muda, aturan itu membantu mereka menyalurkan rasa rindu dengan kawan sekaligus hemat, terlebih pada akhir bulan.

Terlebih lagi, kedai kopi umumnya dirancang keren, misal dinding berhias pigura-pigura berisi foto hitam putih, dan bisa menjadi latar foto keren bagi pengunjung tipe ini. Tak sungkan, mereka akan melakukan swafoto atau minta tolong pada pramusaji.

Ruangan kedai kopi yang biasanya memiliki pencahayaan redup pun bukan masalah untuk mereka. Kini, sudah banyak ponsel pintar yang dilengkapi dengan kemampuan membidik gambar dalam tempat minim cahaya.

Di antaranya, ada fasilitas bukaan kamera f/1.7 pada ponsel Samsung Galaxy S7, misalnya, yang mampu menangkap gambar setara pandangan mata dalam suasana low-light. Warna-warna dalam foto juga akan terlihat seperti tampilan asli.

Umumnya, foto-foto diri mereka—bisa juga bersama teman-teman nongkrongnya—segera muncul di media sosial. Lengkap sudah alasan mereka betah di kedai kopi, yang sudah bisa bikin hemat, tetap berakrab-akrab dengan kawan, dan kebutuhan eksis di media sosial tak terlantar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com