Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tujuan Favorit Wisatawan Australia

Kompas.com - 06/06/2016, 16:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan data Biro Statistik Australia (Australia Bureau of Statistics) bahwa 105.500 orang Australia berkunjung ke Indonesia per bulan. Ini menunjukkan pariwisata di Indonesia menjadi favorit bagi wisatawan Australia.

Arief Yahya dalam keterangan di Jakarta, Senin (6/6/2016), mengatakan data terbaru dari ABS (Australia Bureau of Statistics) untuk pertama kali menempatkan Indonesia sebagai jawara destinasi dari kunjungan wisatawan Australia. "Jumlah orang Australia yang piknik ke luar negeri paling banyak ke Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya wisatawan Australia, menurut data ABS itu, paling banyak berkunjung ke Selandia Baru, yang sejak lama rata-rata 99.400 orang per bulan.

"Pasti ini terkait dengan deregulasi kebijakan bebas visa kunjungan dari Australia," ujar Arief Yahya, menduga.

BARRY KUSUMA Wisatawan berselancar di Pantai Plengkung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
Kampanye bebas visa kunjungan itu dilakukan oleh Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Luar Negeri serta KBRI maupun KJRI di seluruh Australia.

Promosi Pesona Indonesia atau "Wonderful Indonesia" melalui berbagai festival atau pameran sudah dilakukan di berbagai wilayah di Australia, selain promosi via beragam media.

Promosi pariwisata dengan tema bebas visa kunjungan, cukup efektif menggaet pasar Australia. Pemerintah sudah menerapkan bebas visa kunjungan dari 169 negara untuk masuk ke Indonesia.

"Keterbukaan internasional ini sudah masuk dalam salah satu pilar yang dilihat oleh 'World Tour and Travel Competitiveness Index' sebagai salah satu nilai ukur," tuturnya.

Arief Yahya meyakini bahwa angka-angka statistik merupakan data akurat dalam pengembangan pariwisata.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan asing menaiki becak di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (15/4/2016).
"Saya selalu menggunakan angka, tanpa angka-angka saya tidak bisa mengukur. Jika tidak bisa mengukur sebenarnya saya tidak bisa mengatur. Karena itu angka adalah hal terpenting dalam managemen. Angka itu juga harus dikeluarkan oleh lembaga kredibel, berstandar dunia," ujarnya.

Selain soal promosi dan bebas visa, Menpar menyebut 10 destinasi prioritas tahun ini juga menjadi magnet bagi wisatawan Australia.

Apalagi tujuh dari 10 top destinasi itu memang dikemas untuk wisata bahari, seperti Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Wakatobi, Kepulauan Seribu, dan Morotai. "Baharinya kuat-kuat," tegasnya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis meniup musik bambu Bombardom di Kampung Adat Tololela, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Wisata bahari oleh Menpar Arief Yahya dibagi tiga besar. Pertama "coastal zone" atau wisata bentang pantai. Kedua, "underwater" atau wisata bawah laut. Ketiga, "sea zone", wisata antarpulau yang biasa dilakukan dengan yacht, atau perahu pesiar.

"Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai, dengan ombak dan surfing. Kita punya banyak spot baru, dari Banyuwangi, Mentawai dan Nias," tambah Arief Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com