Kalkulator
Di pasar itu, pedagang pembeli bisa saling menawar harga. Meskipun, banderol harga sudah dicantumkan di barang dagangan.
Walau ramai sekali orang beradu tawar, ujung-ujungnya, barang dilepas juga ke tangan pembeli. Kok bisa?
Rupanya, jalan tengah dari tawar menawar itu adalah kalkulator. Pedagang cukup mengetik angka di papan sentuh kalkulator dan mengarahkannya kepada pembeli. Kalau pembeli menganggukkan kepala, sudah barang tentu, kedua pihak sudah sepakat soal harga.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Para pedagang di Pasar Malam Chiang Mai, kebanyakan hanya mampu berbahasa Thailand. Banyak dari mereka tak bisa berbahasa Inggris.
Sementara, banyak juga para pengunjung yang hanya berbekal bahasa mereka sendiri. Jadilah, masuk akal bila piranti kalkulator yang menggunakan aksara angka universal adalah “pemersatu” keberagaman itu.
Ihwal harga, silakan diadu. Taruhlah, nilai satu bath Thailand setara dengan Rp 380. Sementara, rerata harga barang di sana dimulai dari 10 bath. Harga itu adalah untuk satu gantungan kunci kecil dari batu yang dibentuk seperti hewan gajah. Oh iya, gajah adalah binatang khas Thailand.
Barang-barang yang dijual di Pasar Malam Chiang Mai, secara kasat mata, bagus mutunya. Walau, ada barang yang acap dikenal sebagai barang palsu alias KW. “Iya, kita maklumlah, barang-barang produksi China juga ada di sini,” tutur Indra Nugraha.
Chiang Mai, menunjukkan dirinya di Pasar Malam dengan aneka produk kerajinan. Salah satu yang menonjol adalah tas jinjing beraneka warna. Termasuk juga dompet.
Harga kedua jenis ini pun boleh dikatakan murah meriah alias murmer. Sebuah dompet perempuan berukuran sekitar 15 cm x 10 cm bisa ditebus dengan uang 50 bath. Lalu, tas jinjing dari katun ukuran 25 cm x 30 cm memunyai harga bervariasi mulai dari 80 bath sampai dengan 250 bath.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.