Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah "Kopyor", Kue untuk Berbuka di Loloan

Kompas.com - 16/06/2016, 08:14 WIB

JEMBRANA, KOMPAS.com - Saat bulan suci Ramadhan, di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali selalu tampil semarak.

Hampir di sepanjang jalan tampak sejumlah tenda yang menjual berbagai kebutuhan selama berbuka puasa. Kebanyakan, menjual aneka makanan untuk berbuka yang berjejer sepanjang jalan dekat Masjid Agung Baitul Qadim.

Sri salah satunya. Ia turut menjadikan kawasan tersebut sebagai pasar dadakan. Sri bersama saudara kandungnya mulai berada di bawah tenda menerima orang-orang datang membawa makanan yang hendak dijual.

Ia sudah mulai didatangi para perempuan yang membawa aneka olahan setelah dimasak di rumah saat mengisi waktu luang di bulan puasa ini.

Kebanyakan tenda ini menjual aneka kuliner berasal dari banyak orang, lantas dikumpulkan secara bersama. Malahan pemilik tenda hanya memiliki sedikit dari sekian jumlah aneka kuliner.

"Pembeli mulai ramai mencari jajan untuk berbuka puasa dari pukul lima sore atau sebelum berbuka puasa," kata Sri ketika ditemui di stan kulinernya pekan lalu.

Sepanjang stan, hampir semuanya menampilkan menu yang sama berupa makanan kering dan basah. Semua dikemas dalam plastik, bahkan ada pula menggunakan daun pisang.

Semua olahan dijamin kesegarannya bahkan ada yang masih terasa hangat dari bungkus plastik. Sehingga, pembeli bisa yakin setiap jenis makanan bisa layak digunakan sebagai menu berbuka hingga selepas waktu maghrib.

Salah satu olahan khas yang ada selama bulan puasa di sini adalah "kopyor". Menu satu ini terbilang menu khusus di bulan Ramadhan.

Banyak masyarakat Loloan menampilkan menu yang satu ini selama bula puasa saja. Maka tak heran, kopyor, jajanan khas ini hanya keluar saban sore hingga petang selama bulan puasa.

Kopyor memiliki tampilan yang sangat menarik karena dikemas dalam daun pisang. Menu satu ini hadir menghiasi sejumlah olahan yang kebanyakan terbungkus plastik. Ia hadir memberi warna dalam semarak menu khas berbuka.

“Kopyor pada dasarnya berbahan bubur nasi yang diisi santan dan biji mutiara. Namun kini sudah banyak yang dimodifikasi dengan campuran roti,“ kata Sri, pemilik stan Bu Nanik ini.

ARSIP BALITERKINI.COM Kopyor, jajanan khas Loloan, Kabupaten Jembrana, Bali ini hanya keluar saban sore hingga petang selama bulan puasa.
Karena sudah menjadi olahan spesial, bahkan di antara penjual dan penggarap ada yang khusus membuat jajanan ini. Sehingga hampir di semua stan kuliner kopyor berasal dari satu penggarap yang setiap saban sore disebar penjualannya.

Setiap stan menampilkan kopyor dalam dua jenis, berbahan nasi dan roti. Kopyor merupakan kue basah, yang dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkus.

Keberadaan pasar dadakan ini selalu hadir sejak hari awal bulan puasa, dan akan berakhir nanti saat sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Loloan dengan keberagamannya ini menampilkan suasana berbeda di bulan puasa. Maka tak heran, jika dalam tiap transaksi ada bahasa campuran yang sudah menjadi bahasa khas Loloan.

Campuran bahasa Melayu dengan bahasa Bali menjadi bukti adanya keterikatan dalam historis yang kini masih melekat. (baliterkini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com