Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Terbaik Menikmati Kopi Luwak di Bali, Ini Tempatnya...

Kompas.com - 17/06/2016, 06:41 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

GIANYAR, KOMPAS.com - Selain kopi varian asli, Anda juga bisa mencicipi kopi luwak saat berkunjung ke Bali. Salah satu tempat terbaik untuk menikmatinya adalah Bali Pulina yang terletak di Gianyar.

Bali punya beberapa lokasi agrowisata kopi, salah satunya Bali Pulina. Ini adalah salah satu lokasi terbaik untuk mencicipi kopi khas Pulau Dewata sekaligus kopi luwak yang disebut-sebut terenak di dunia.

Bali Pulina terletak di Jalan Banjar Pujung Kelod, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar. Letaknya sekitar delapan kilometer ke arah utara Ubud. Sejak dibuka pada 2011, tempat ini jadi tujuan favorit turis untuk menikmati kopi asli Bali.

Tak hanya itu, Bali Pulina juga jadi favorit karena punya pemandangan langsung ke undakan sawah Tegalalang. Begitu masuk gerbang utama, Anda akan dihadapkan pada undakan tangga dengan pohon kakao dan rempah di sekitarnya.

Ada kunyit, jintan, ketumbar, kayu manis, ginseng, sereh, dan beragam rempah lainnya khas Indonesia.

Masuk lebih dalam, ada beberapa kandang luwak yang bisa dilihat. Sebagai hewan nokturnal, luwak biasanya tidur di siang hari. Namun Anda bisa melihat kotorannya - yang kemudian diolah menjadi kopi - menumpuk di sudut-sudut kandangnya.

"Ada 17 ekor luwak di sini. Tiap luwak setiap hari makan sekitar 60-70 biji kopi," tutur Budi, salah satu pelayan di Bali Pulina kepada KompasTravel, Kamis (16/6/2016).

Wisatawan langsung dihadapkan pada lokasi pembuatan kopi luwak tradisional. Kotoran yang dikeluarkan luwak dicuci, kemudian dijemur selama satu minggu.

Proses selanjutnya, kulit kopi dipisah kemudian bijinya disangrai. "Proses sangrai berlangsung 45 menit. Penggorengannya menggunakan bahan tanah liat," tambah Budi.

Biji kopi yang sudah disangrai kemudian ditumbuk selama 10 menit hingga menjadi bubuk kasar. Kopi luwak kemudian disaring kembali, baru bisa diolah menjadi secangkir kopi.

Usai melihat proses pembuatan kopi luwak, wisatawan bisa mencicipi delapan jenis kopi dan teh hasil agrowisata Bali Pulina. Delapan cangkir minuman tersebut disajikan di wadah kayu secara berurutan: lemon tea, ginger tea, ginger coffee, ginseng coffee, chocolate coffee, pure cocoa, vanilla coffee, dan pure bali coffee.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Di Bali Pulina, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, wisatawan bisa melihat pembuatan kopi luwak tradisional. Kotoran yang dikeluarkan luwak dicuci, kemudian dijemur selama satu minggu. Proses selanjutnya, kulit kopi dipisah kemudian bijinya disangrai.
Delapan jenis kopi tersebut diberikan secara gratis. Jika ingin mencoba kopi luwak, Anda harus membelinya seharga Rp 50.000 per cangkir. Ada pula beberapa camilan seperti pisang goreng dan pisang rai (pisang kukus bungkus tepung).

Menyeruput kopi dengan pemandangan "rice terraces" Tegalalang sungguh pengalaman tidak biasa. Bali Pulina juga punya teras berbentuk daun kopi yang "instagenic" dan cocok untuk berfoto ria.

Usai mencicipi aneka jenis kopi dan teh, wisatawan bisa mampir ke toko yang tersedia untuk membeli oleh-oleh. Kopi luwak dijual mulai Rp 400.000 per 100 gram. Beberapa varian lainnya dijual mulai Rp 80.000-150.000 per 100 gram.

Anda juga bisa membeli beberapa produk perawatan tubuh seperti sabun, body scrub kokoa dan kopi, sampai Virgin Coconut Oil (VCO).

Bali Pulina buka setiap hari mulai pukul 07.00-19.00 Wita, dengan harga tiket masuk Rp 100.000 per orang. Sambil mencicipi kopi luwak, Anda bisa menikmati panorama dataran tinggi Pulau Dewata yang aduhai indahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com