Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Bakal Jadi KEK Pariwisata

Kompas.com - 15/07/2016, 14:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata memproyeksikan Bangka akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Hal itu menyusul adanya lahan bekas pertambangan PT Timah (Persero) Tbk yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Belitung menjadi KEK.

"Pertemuan kita terakhir dengan Pak Gubernur untuk membangun Melintang. Waktu itu saya minta 1.000 hektar. Ini ada Dirut PT Timah (mau memberikan), sinergi yang bagus antara pemerintah daerah dengan BUMN. Mudah-mudahan segera bisa dilaksanakan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers Festival Pesona Serumpun Sebangau di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Arief melanjutkan, target total lahan yang dibutuhkan yakni 1.000 hektar diharapkan sudah tercapai pada bulan Agustus. Ia mengatakan, kedua belah pihak yakni antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun PT Timah akan sama-sama diuntungkan dengan adanya rencana KEK Bangka.

"Nilai investasi (yang dibutuhkan untuk KEK Bangka) kira-kira 2 milyar dollar. Itu rata-rata. Total investasi 10 destinasi KEK itu adalah 20 milyar dollar. Kurang lebih (senilai) itu," ujar Arief setelah jumpa pers.

Kompas.com/Robertus Belarminus Gubernur Bangka Blitung Rustan Effendi di kantor perwakilan Pemda Bangka Blitung, di Rawamangun, Jakarta Timur. Jumat (11/4/2014).
Ia menjelaskan investasi untuk KEK Bangka bisa didanai oleh investasi publik berupa pemerintah dan investasi privat dari perusahaan swasta. Arief melanjutkan terkait KEK Bangka telah ada komitmen dari Direktur Utama PT. Timah.

Direktur Utama PT. Timah (Persero) TBK, Riza Pahlevi Tabrani saat KompasTravel konfirmasi terkait lahan 1.000 hektar mengatakan lahan yang akan diberikan untuk lahan KEK Bangka merupakan lahan konsesi untuk penambangan yang telah selesai. Nantinya, lahan tersebut akan dilepas dan akan ditetapkan oleh menjadi KEK oleh pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata.

"Untuk lahan sedang dibahas dengan tim gubernur dan tim saya (PT Timah). Nanti targetnya sebelum akhir tahun sudah selesai. PT Timah menyediakan lahan seluas 1.000 bekas penambangan timah," ungkap Riza.

Ia menjelaskan lahan konsesi penambangan yang akan diberikan untuk KEK Bangka bersifat terbuka dan telah direklamasi. Namun, Riza enggan menyebutkan lokasi lahan-lahan yang akan diberikan.

BANGKA POS/TEDDY Pulau Putri di kawasan Pantai Penyusuk Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.
"Kemungkinan paling besar pasti untuk KEK ini bersentuhan dengan pariwisata akan kita cari dekat garis pantai," ungkapnya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi berharap dengan adanya KEK Bangka ini dapat mengembangkan daerah. Dengan adanya KEK Bangka, lanjut Rustam, secara tak langsung akan terbit peraturan presiden yang mengharuskan seluruh departemen melakukan pembangunan secara terintegrasi mulai dari jalan hingga bandara.

"Pembangunan itu kan pakai dana pusat. (Wilayah KEK) ada di Bangka Barat, Selatan, dan Tengah. Itu 1.000 hektar dibagi tiga minimal 300 hektar setiap kabupaten," jelas Rustam kepada KompasTravel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com