Sering kali mereka kehabisan beberapa jenis ikan karena memang hasil tangkapan tidak banyak. Hasil laut memang berlimpah, tetapi kadang kala ombak besar atau cuaca buruk membuat nelayan tidak melaut.
Kabau
Selain menu khas sari laut, salah satu hidangan yang menarik perhatian adalah makanan khas Bengkulu berupa tumis kabau. Kabau ini tiga serangkai dengan pete dan jengkol, rasanya enak, tetapi memberikan bonus bau ”harum” semerbak setelah dimakan. Rasanya gurih dengan sedikit getir tercecap di lidah. Irisan kabau ditumis dan dibuat sebagai sambal goreng bersama teri. Selain itu, ada pula daun unji yang aromanya khas dan rasanya segar.
Marola sudah lima tahunan beroperasi. Dalam bahasa Bengkulu, Marola artinya marilah, atau mengajak mengajak. Rumah makan ini buka setiap hari pukul 09.00-20.30.
Marola menjadi salah satu tujuan wajib bagi pencinta kuliner di Bengkulu. Selain itu, warga Bengkulu di perantauan sering meluangkan waktu khusus untuk mengunjungi tempat ini dan menyantap masakannya. Salah satunya Corry, karyawan perusahaan media di Jakarta, yang asli Bengkulu.
”Setiap pulang kampung, saya selalu mampir ke Marola. Hidangan lautnya juara. Segar karena baru datang dari laut dan langsung diolah setelah dipesan. Harganya pun terjangkau,” tuturnya.
Setelah puas, kami pun kembali melanjutkan perjalanan, menyusuri garis pantai pesisir barat Sumatera yang panjang nan indah. (SRI REJEKI/FRANSISCA ROMANA NINIK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.