Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Liburan Mewah atau "Backpacker" ke Sumba? Bisa!

Kompas.com - 20/07/2016, 05:16 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Sumba bukan Sumbawa!" ujar James McBride, Managing Partner Nihiwatu saat acara jumpa pers 'Nihiwatu Resort Terpilih Sebagai Hotel Terbaik Dunia' di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Dia "gemas" lantaran selama ini banyak yang mengira jika Sumba dan Sumbawa sama. Padahal keduanya adalah pulau berbeda, provinsi berlainan, dan jarak yang jauh pula.

Perlu dicatat jika Sumbawa terletak di Nusa Tenggara Barat dan Sumba terletak di Nusa Tenggara Timur. Sumba menyimpan banyak pesona. Mulai dari pantai perawan dengan air biru jernih, pasir putih, dan ombak bergulung yang cocok untuk berselancar sampai kebudayaan yang layak dieksplor dengan berkunjung ke kampung adat dan festival rakyat.

(BACA: Nihiwatu Sumba, Inilah Hotel Terbaik di Dunia)

Akses menuju Sumba juga sebenarnya tak sulit. "Dalam sehari selalu ada penerbangan untuk ke Sumba dari Bali," ungkap Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole.

Dari pantauan KompasTravel, maskapai Garuda Indonesia melayani penerbangan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali menuju Bandara Tambolaka, Sumba setiap hari dengan jadwal penerbangan pukul 13.00.

Selain Garuda ada pula Wings Air yang melayani rute Denpasar ke Tambolaka, Sumba setiap hari pukul 11.45. Penerbangan dari Bali ke Sumba memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA Kampung adat Tarung, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur.
Untuk akomodasi tak perlu khawatir. Ingin liburan santai dengan resort kelas dunia, Sumba punya Nihiwatu Resort yang mendapat predikat sebagai hotel terbaik di dunia tahun 2016 dari majalah Travel + Leisure.

"Di kota Sumba ada empat hotel yang bukan berbintang. Kalau ingin lebih hemat bisa menginap di homestay rumah-rumah penduduk," saran Agustinus.

(BACA: Wisatawan Jakarta, Anda Dibidik Nihiwatu, Hotel Terbaik Dunia di Sumba)

Waktu terbaik untuk mengunjungi Sumba jatuh pada bulan Juli. "Bulan Juli itu di pantai paling bagus. Apalagi untuk surfing. Cuacanya juga cerah di bulan Juli," kata Agustinus.

Ketua Bapeda Sumba Barat, Alosera mengatakan jika tahun 2015, daerah Sumba Barat masih lebih diminati wisatawan mancanegara daripada wisatawan domestik.

"Ada 9.000 wisatawan mancanegara dan 4.000 wisatawan domestik yang berkunjung tahun kemarin," kata Alosera.

Agustinus menambahkan wisatawan dari Perancis, Jerman, Jepang, dan Singapura adalah wisatawan yang paling banyak berkunjung ke Sumba. Jadi kapan Anda berkunjung ke Sumba? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com