Minggu (10/7/2016) itu, Pantai Kaluku dipadati sekitar 1.000 pengunjung yang kebanyakan berasal dari Palu, sekitar 50 kilometer (km) dari obyek wisata. Hingga matahari mendekati garis datar dari lautan Selat Makassar, pengunjung belum terurai.
Suasana matahari kembali ke peraduan yang pada senja itu hanya dihalangi awan tipis sangat dinikmati. Bahkan, banyak pengunjung yang datang khusus untuk menikmati langit berona keemasan.
Belum lama
Pantai Kaluku di Desa Limboro baru dikenal dalam enam bulan terakhir. Obyek wisata tersebut diserbu berkat unggahan sejumlah penikmat wisata bahari di media sosial Facebook dan Instagram. Cerita tentang keindahan pantai lalu menyebar dari mulut ke mulut.
Sesuai dengan namanya, kaluku dalam bahasa Kaili, suku dominan di Sulteng, berarti kelapa. Di pantai tersebut memang kokoh menantang laut pohon kelapa milik warga setempat. Pohon kelapa menjulang tersebut terkumpul hanya di area masuk tempat wisata.
Tempat wisata berjarak sekitar 10 km dari jalan nasional Poros Donggala-Mamuju, Sulawesi Barat. Akses ke obyek wisata masih satu jalur menuju Pusat Laut, obyek wisata lain di Kecamatan Banawa Tengah.
Selain balutan pijar keemasan dan kemerahan matahari tenggelam, pantai tersebut memiliki keunikan lain. Pasir putih yang halus bak diayak membentang dari utara ke selatan sejauh 1 km.