Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahan Tempe Busuk Murah Meriah nan Menggugah Selera

Kompas.com - 23/07/2016, 09:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com - Wisata kuliner di Solo tak hanya tengkleng, nasi liwet, atau selat. Coba kuliner unik murah meriah berbahan tempe busuk yang memilat selera di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo yakni Nasi Tumpang.

Jangan bayangkan tempe yang digunakan telah dikerubungi belatung atau sudah tak layak makan. Tempe busuk yang digunakan adalah tempe yang berumur dua hari setelah dibuat. Nasi tumpang disajikan dengan tambahan tahu putih dan daun bayam rebus. Nah, tempe yang telah diolah disiramkan di atas daun bayam serta tahu rebus.

KompasTravel sempat mencicipi kuliner nasi tumpang di Warung Bu Harini. Tempe yang digunakan sama sekali tak berasa asam dan bau layaknya tempe busuk. Rasa yang muncul justru rasa gurih dari tempe dan diselingi rasa pedas.

Daun bayam melengkapi sajian kuliner khas Solo yang banyak dimakan oleh masyarakat pinggiran ini.

Penjual nasi tumpang di Pasar Gede, Harini (62) mengatakan, tempe yang digunakan untuk sajian nasi tumpang yang ia jual berumur dua hari atau satu hari setelah dijual di pasar.

Ia menyebut, saat ini selera konsumen telah berubah. "Kalau yang sudah empat hari kan baunya udah gak enak, semangit gitu. Sekarang kan ada yang mau ada yang enggak buat tempe yang gitu. Jadi pake yang gak terlalu lama," kata Harini kepada KompasTravel di Pasar Gede, Solo, Jumat (22/7/2016).

Ia menjelaskan, pada awalnya resep yang digunakan sejak dulu adalah tempe yang telah busuk terhitung setelah tiga hari. Namun, seiring perkembangan zaman, Hartini menyesuaikan resep yang telah ia jual.

"Jual nasi tumpang di Pasar Gede sejak zaman mbah buyut. Resepnya turun temurun. Saya sendiri generasi keempat yang jual nasi tumpang," ungkap Harini.

Nasi tumpang populer di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mulai dari Solo, Sragen, Klaten, Kediri, dan Nganjuk.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Penjual nasi tumpang, Harini (62) menyajikan nasi tumpang di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Nasi tumpang merupakan kombinasi olahan tempe busuk, tahu, dan daun bayam rebus.
Di DIY, nasi tumpang tak terlalu populer. Tempe di nasi tumpang dimasak dengan cara dihaluskan lalu dicampur dengan aneka bunbu seperti bawang putih, daun salam, serai, bumbu kencur, dan daun jeruk.

Sementara, tahu dan daun bayam direbus secara terpisah. Seporsi nasi tumpang ditawarkan dengan harga Rp 5.000.

Menikmati nasi tumpang, lebih lengkap dengan suguhan kerupuk renyah khas Solo yakni karak. Kini, menurut Harini, walaupun murah meriah, nasi tumpang kurang digemari oleh kalangan muda.

Ia mengatakan, pembeli nasi tumpang didominasi oleh kalangan orang tua. "Anak-anak muda sedikit yang beli nasi tumpang. Di sini terkenal sebutan dengan warung Bu Hari tapi yang sudah sepuh kenalnya Bu Ali. Itu bude saya, saudaranya bapak," tutupnya sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com