Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: Tahun Depan Indonesia Kalahkan Malaysia

Kompas.com - 25/07/2016, 16:14 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memproyeksikan tahun depan Indonesia bisa mengalahkan pariwisata Malaysia. Alasannya, tahun ini, Indonesia baru bisa mengalahkan Malaysia dalam dua hal yakni branding dan pertumbuhan.

Branding Wonderful Indonesia melesat jauh ke ranking 43, sedangkan Truly Asia Malaysia ada di ranking 96,” ujar Arief di sela-sela Rakernas dan Munas I Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) 2016 di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7/2016).

Begitupun dengan pertumbuhan Indonesia yang naik 10 persen, sedangkan pertumbuhan Malaysia minus 15 persen.

Namun dari jumlah wisatawan mancanegara dan devisa masih kalah. “Devisa kita 10 miliar dollar AS, dia (Malaysia) 20 miliar dollar AS. Wisman kita di angka 10 juta, sedangkan Malaysia 25 juta,” ucapnya.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga luar Suku Tengger menangkap dengan jaring sesaji yang dilemparkan warga Tengger ke dalam kawah Gunung Bromo dalam puncak perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (21/7/2016). Perayaan Yadnya Kasada sebagai ritual penghormatan leluhur dan wujud terima kasih warga Tengger atas hasil bumi tetap dilakukan walaupun Gunung Bromo berstatus Waspada.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, menurut Menpar, pihaknya menyiapkan promosi lebih besar. Jika anggaran yang disetujui tahun depan Rp 4 triliun, maka lebih dari separuhnya digunakan untuk promosi internasional.

“Karena impact wisman ada tiga, sedangkan wisatawan lokal ada dua. Wisman berpengaruh pada devisa, PDB, dan tenaga kerja. Kalau wisatawan lokal hanya PDB dan tenaga kerja,” tuturnya.

Dengan anggaran Rp 4 triliun, lanjut Menpar, anggaran untuk destinasi akan diturunkan, fokus di 10 destinasi prioritas. Yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Mandalika, Bromo-Tengger-Semeru, Borobudur, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Untuk bermain di kelas dunia, sambung Arief, tentunya harus menggunakan standar dunia. Dari hasil survei, Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan, di antaranya infrastruktur dan kebersihan.

KOMPAS.COM/RENI SUSANTI Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Rakernas dan Munas I Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) 2016 di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/7/2016). Menpar mengungkapkan berbagai potensi pariwisata di Indonesia dan tantangannya.
“Bangsa ini konon mayoritas masyarakatnya beranggapan kebersihan sebagian dari iman tapi kenyataannya tidak begitu. Bukan kata saya tapi kata yang meranking kebersihan kita,” ucapnya.

Selain itu, untuk menggenjot pertumbuhan pariwisata dari luar negeri, Indonesia akan membuka rute penerbangan baru. Di antaranya dari China, India, dan Timur Tengah sebagai pintu masuk dari Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com