JAKARTA, KOMPAS.com - Selain nasi goreng, bisa jadi martabak adalah jenis makanan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Gerai martabak manis maupun asin bertebaran di kota besar maupun kecil.
Penikmat martabak memang tak pernah habis. Eksistensi martabak pun dimanfaatkan oleh generasi muda untuk membuat varian dan rasa baru, mengikuti perkembangan zaman.
"Martabak itu selalu punya penggemar setia," tutur Public Relations Martabak Boss, Ruthi Pasaribu kepada KompasTravel.
Martabak Boss adalah salah satu pelopor martabak "kekinian" yang menyuguhkan topping beragam. Mulai dari Nutella, Skippy, Oreo, Toblerone, hingga yang terbaru yakni Espresso.
(BACA JUGA: Kini Hadir, Martabak Espresso dengan Kopi Asli Indonesia)
Tren martabak "kekinian", lanjut Ruthi, dimulai sekitar dua tahun lalu. Martabak Boss sendiri resmi dibuka pada Maret 2014.
Meski penuh dengan menu "kekinian" seperti Black Choco Lava dan Red Velvet, Martabak Boss tetap menyajikan menu martabak klasik baik untuk jenis asin maupun manis.
Tipe pertama ini biasanya didominasi orang tua yang sudah menjadi penggemar martabak sejak lama. Martabak manis rasa klasik memiliki topping antara lain cokelat, keju, dan kacang. Hal sama juga berlaku untuk martabak asin.
"Martabak klasik juga jadi pilihan 'aman' untuk dikasih ke teman atau keluarga. Semua orang suka martabak rasa klasik. Old time favourite," tambahnya.
Tipe kedua, lanjut Ruthi, adalah mereka yang suka mencoba varian dan rasa baru.
"Di Martabak Boss misalnya, banyak orang yang penasaran dengan varian dan rasa baru. Black Choco Lava, Red Velvet, dan Nutella misalnya, sangat menjadi incaran ketika baru diluncurkan. Begitu juga untuk martabak asin, seperti varian Martabak Steak Gokils," paparnya.
"Ada konsumen yang percaya saja pada review internet, atau pada rekomendasi penjual martabak," imbuh dia.
Meski beragam, selalu ada pilihan untuk semua tipe penikmat martabak. Baik asin maupun manis, Anda bisa menemukannya di berbagai sudut kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.