Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kunjungan Wisatawan Australia Bisa Rangsang Kedatangan Wisatawan Eropa dan AS

Kompas.com - 12/08/2016, 17:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekor kunjungan wisatawan Australia pada bulan Juni yang tercatat terbanyak sepanjang sejarah dianggap akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Hal itu akan merangsang wisatawan mancanegara asal Amerika dan Eropa berkunjung ke Indonesia.

"Australia ini menjadi barometer Amerika dan Eropa. Kalau orang Australia itu berani berbondong-bondong, pasti Amerika dan Eropa ikut," kata Chairman PATA Indonesia Chapter Setyono Djuandi Darmono kepada KompasTravel setelah acara jumpa pers PATA Travel Mart di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

(BACA: Rekor! Geser Selandia Baru, Wisatawan Australia Pilih Berlibur ke Indonesia)

Data statistik yang dirilis Kedutaan Besar Australia mencatat terdapat 116.000 wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah tersebut lebih tinggi dari bulan apa pun dalam sejarah.

"(Statistik tersebut) Sangat menguntungkan buat Indonesia. Mereka (Australia, Eropa, Amerika) itu kan punya persamaan ideologi politik, warna kulit, dan agama. Satu sistem (yang dianut)," jelasnya.

Ia melanjutkan, pergerakan wisatawan dari Eropa sendiri diwakili oleh keberadaan Australia yang secara geografis berada paling dekat dengan Indonesia. Darmono menyebut, jika wisatawan Australia telah berani berkunjung ke Indonesia, maka negara Eropa dan Amerika akan ikut berkunjung.

KOMPAS.COM/SRI LESTARI Wisatawan asing mengenakan kain yang disediakan petugas di Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (1/4/2016)
Dengan catatan statitistik ini, Darmono menyarankan pemerintah untuk siap menerima wisatawan yang akan datang. Ia menegaskan perlunya alur birokrasi untuk wisatawan yang tidak menyulitkan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

"Anak-anak Indonesia belajar bahasa Inggris. Kulinernya disesuaikan dengan kebutuhan orang barat," jelasnya.

Dalam statistik yang dirilis, wisatawan Australia memilih Indonesia dan mengalahkan Selandia Baru sebagai tujuan tujuan berlibur. Sebelumnya, destinasi tujuan wisata wisatawan Australia adalah Selandia Baru.

Bali merupakan pilihan paling populer Australia. Namun, selain itu wisatawan Australia juga berkunjung ke tempat lain dalam jumlah yang semakin besar serta beragam seperti Bintan dan Flores.
 
Selama berlibur di Indonesia, wisatawan Australia tinggal lebih lama di Indonesia dibandingkan dengan wisatawan lain. Wisatawan Australia rata-rata tinggal lebih dari sembilan malam.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Wisatawan mancanegara menikmati suasana di kawasan Kota Tua Jakarta Barat, Kamis (4/9/2014).
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, menyebut ini merupakan pertanda kedalaman hubungan antara masyarakat Australia dan Indonesia.

“Pariwisata dan pendidikan mendorong persahabatan yang lestari, yang merupakan batu penjuru hubungan kedua negara kita. Seiring dengan berkembangnya infrastruktur pariwisata Indonesia, saya yakin semakin banyak warga Australia akan berkunjung ke Indonesia,” ujar Grigson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com