“Kita itu punya banyak potensi, baik dari budaya maupun kuliner,” tegas William.
William menambahkan, soal tata ruang kawasan wisata ini menjadi penting untuk memberikan kesempatan wisatawan mereguk sebanyak mungkin pengalaman saat bertandang ke kompleks Borobudur dan sekitarnya.
“Nah, sekarang, wisatawan naik ke atas candi, panas, lingkungan gersang. Turun dari candi, mau menikmati panorama di mana?” ujar dia memberikan contoh tantangan yang butuh solusi.
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, pada 2014 tercatat 271.244 wisatawan mancanegara datang ke Borobudur. Adapun wisatawan dari dalam negeri pada tahun itu mencapai 3.157.475 orang.
“Destinasi yang hebat dengan alam yang bagus butuh upaya pemasaran dan sinergi bersama semua kalangan, untuk jadi ramai pengunjung,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (2/5/2016).
Menurut Dadang, tantangan mempromosikan suatu wisata tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah membuat paket wisata yang atraktif.
Salah satu paket yang saat ini bergulir dan sejalan dengan upaya mengembangkan potensi Borobudur adalah Trail of Civilization, yang menawarkan penelusuran jejak penyebaran agama dan peninggalan bersejarah umat Buddha.
"Kami mendukung program ini. Program itu sangat bagus karena positioning Borobudur sebagai pusat jejak peradaban akan sangat luar biasa," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya seperti dikutip Kompas.com, Rabu (27/1/2016).
Paket wisata kuliner Indonesia seperti yang digarap William juga layak dilirik, dan terbukti diminati wisatawan papan atas mancanegara.
Terkait tantangan infrastruktur, Presiden Joko Widodo sudah pula menggelar rapat khusus bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja pada awal tahun.
Memperbanyak penerbangan langsung ke Solo di Jawa Tengah dan memastikan kelanjutan bandara di Kulonprogo di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi bagian dari hasil rapat.
“Pada 2019, Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur mencapai 2 juta orang, dan wisatawan domestik mencapai 5 juta orang,” ujar Arief.
Saat ini, Candi Borobudur sudah masuk dalam daftar 10 destinasi prioritas Indonesia, bersama Danau Toba, Tanjung Lesung, Bromo Tengger Semeru, Labuan Bajo, Morotai, Wakatobi, Tanjung Kelayang, Mandalika, dan Kepulauan Seribu.
Masyarakat pun bisa turun tangan mengangkat pariwisata Indonesia—tak hanya untuk Borobudur—antara lain lewat media sosial. Caranya, bagikan saja cerita dan atau foto dari lokasi wisata mempesona di Indonesia lewat akun media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram.
Di unggahan Twitter dan Instagram, cantumkan tagar #ceritadestinasi sebagai penanda. Adapun untuk Facebook, cerita tersebut bisa diunggah ke fan page Cerita Destinasi.
Siapa tahu, cerita Anda juga dapat mengundang lebih banyak wisatawan datang ke sini....
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.