BELITUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kecepatan dan keseriusan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang, Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Grup Dharmawangsa yang terdiri dari lima perusahaan di bawah bendera Konsorsium Belitung Maritime Silk Road itu langsung action setelah PP no 6/2016 diteken Presiden Joko Widodo, 18 Maret 2016. Jumat (2/9/2016) sore sudah langsung ground breaking.
“Terima kasih konsorsium bergerak sangat cepat. Ini menjadi KEK Pariwisata pertama di era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. KEK dengan pengurusan izin tercepat sepanjang sejarah. Lalu, tercepat pula ground breaking, hanya membutuhkan waktu 6 bulan dari sejak ditetapkan secara resmi sebagai KEK. Ini bisa menjadi contoh bagi kawasan lain yang sedang mengurus KEK Pariwisata,” kata Menpar Arief Yahya dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Senin (5/9/2016).
Prinsipnya 3S, Solid, Speed dan Smart diharapkan bisa diikuti oleh daerah lain yang tengah merancang KEK. Tiga KEK Pariwisata yang lain, Tanjung Lesung Banten, Mandalika Lombok dan Morotai Maltara sudah berusia lebih dari 20 tahun, baru saat ini juga mulai bergerak cepat.
Lima perusahaan yang berada di bawah konsorsium ini adalah PT Belitung Pantai Intan (Belpi), PT Bumi Belitung Indah. PT Nusa Kukila, PT Tanjung Kasuarina, dan PT Sentra Gita Nusantara. Mereka sudah peletakan batu pertama di Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Tahap I pembangunan setelah ground breaking adalah membangun The Kapitein House, dengan 98 kamar hotel, 30 vila dengan target beroperasi 17 Agustus 2018. The Kapitien sendiri akan bertema “Indonesia Heritage at Dutch Era” seluas 7,4 hektare.
Kelak Tahap II dibangun dengan konsep “Kota Agung yang Sirna, dengan desain "Majapahit Heritage" seluas 25,38 hektare. "Saya percaya, Dharmawangsa punya expert di heritage dan punya taste yang tinggi,” kata Arief Yahya.
Total KEK Tanjung Kelayang ini adalah 324,4 hektare. Tugas pemerintah adalah membangun akses yang juga akan dikebut seiring sejalan dengan kecepatan dengan konsorsium ini bergerak.
Karena itulah Menhub Budi Karya Sumadi menjanjikan sebelum liburan akhir tahun 2016 ini, status bandara H.A.S. Hanandjoeddin akan dinaikkan menjadi bandara internasonal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.