Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir ke Gunung Merapi? Kunjungi 5 Tempat Ini...

Kompas.com - 16/09/2016, 16:09 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

KOMPAS.com - Liburan ke Yogyakarta, sempatkan waktu menjelajahi Gunung Merapi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan aktivitas Merapi Lava Tour. 

Dengan menggunakan jeep,  Anda bisa menjelajahi jalanan berbatu bekas erupsi Gunung Merapi. Jenis jalanan yang off-road, membuat petualangan Anda akan semakin seru dengan menyusuri jalan menanjak. Di Gunung Merapi sendiri ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, berikut lima di antaranya:

KOMPAS/ANASTASIA JOICE Kerangka sapi di Museum Sisa Hartaku
Museum Sisa Hartaku

Mendengan kata museum pastinya Anda memikirkan tentang peninggalan sejarah yang berasal dari masa lampau. Museum yang satu ini pun juga menyajikan cerita peristiwa enam tahun silam. Pada 2010, Gunung Merapi meletus dan mengubur kawasan terdekatnya dengan lahar panas.

Warga kemudian berinisiatif membuat museum. Museum ini berisikan sisa-sisa barang yang telah rusak terkena lahar panas. Walaupun ada beberapa kolektor yang tertarik untuk membeli barang-barang tersebut, warga tidak menjualnya. Museum ini merupakan salah satu penggalan cerita sedih saat Gunung Merapi meletus pada 5 November 2010 lalu.

Beberapa yang dipamerkan dalam museum ini di antaranya sepeda motor, gamelan, kerangka hewan, dan beberapa perlengkapan rumah tangga yang telah meleleh pastinya. Museum ini terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Untuk masuk ke museum ini Anda tidak akan dipungut biaya melainkan memberikan seikhlasnya di kotak yang telah disediakan.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi batu alien di tepi Kali Gendol, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, saat mengikuti wisata lava tour di kaki Gunung Merapi, Jumat (17/5/2013). Wisata mengunjungi daerah bekas aliran lava erupsi Merapi ini dipungut biaya Rp 300.000 - Rp 500.000 per trip.

Batu Alien

Batu ini bukanlah batu yang berasal dari planet lain ataupun berasal dari mahkluk alien. Batu ini merupakan batu berukuran besar yang keluar dari mulut Gunung Merapi ketika erupsi pada tahun 2010 lalu. Dikatakan besar karena batu ini memiliki diameter sekitar 5 meter.

Sedangkan dikatakan alien karena bentuk dari batu tersebut yang seperti wajah manusia. Namun masyarakat di sana mempercayai batu tersebut menggambarkan mimik wajah seseorang yang sedang sedih. Apabila dilihat dari sisi samping batu, terlihat jelas seperti kepala manusia yang dilengkapi mata, hidung, mulut, telinga hingga dagu.

Dulunya tempat batu ini berada terdapat rumah warga dan kandang ternak yang saat ini telah hancur karena erupsi Gunung Merapi.

Bunker Kaliadem

Bunker ini merupakan salah satu tempat perlindungan ketika Gunung Merapi meletus. Namun, pada peristiawa Gunung Merapi meletus pada 2010 silam, dua orang relawan yang berusaha menyelamatkan dirinya dengan berlindung dalam bunker ini tidak mampu menahan panas lahar yang mencapai 6000 derajat celcius.

Namun walaupun telah dua kali tertimpa lahar panas, bunker ini masih berdiri kokoh. Bunker ini terletak di Desa Kaliadem yang merupakan lokasi terparah dari erupsi Gunung Merapi. Saat ini bunker dimanfaatkan sebagai obyek wisata.

Wisata Air Kali Kuning

Kali kuning ini letaknya di lereng Gunung Merapi. Bersumber dari mata air Umbul Wadon yang juga aliran dari Sungai Opak. Anda akan terpesona dengan keindahan alam yang disuguhkan oleh Kali Kuning.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com