Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebab di Tepi Bosphorus

Kompas.com - 15/10/2016, 16:33 WIB

DALAM dekapan senja nan romantis, kami menikmati gurihnya kebab turki. Ini pengalaman makan menyenangkan di tepian Selat Bosphorus yang memisahkan daratan Eropa dan Asia. Warna langit pada sisa hari Jumat (9/9/2016) tampak biru cerah, membentang di atas Bebek, kawasan elite di tepi Selat Bosphorus, Istanbul, Turki.

Para pengelola kapal yang biasa membawa turis menyusuri Bosphorus sibuk menyiapkan jamuan makan dan minum. Musik telah terdengar dari kapal-kapal mewah yang masih bersandar di dermaga itu, seperti menjanjikan asyiknya pesta nanti malam.

Kami, rombongan wartawan asal Indonesia yang berkunjung ke Istanbul atas undangan Turkish Airlines, diajak mencicipi suasana pada pengujung hari di Restoran Reina.

Pemandu wisata mengatakan, Reina adalah salah satu restoran mewah di kawasan Bebek yang menjadi tempat nongkrong para selebritas Turki. Itu sebabnya, penggunaan kamera sangat dibatasi demi kenyamanan para pesohor tersebut.

Restoran Reina tepat berada di sisi Selat Bosphorus yang masuk daratan Eropa. Dari sini, kita bisa memandang daratan Asia dalam jarak kurang dari 2 kilometer.

Sebagian kota Istanbul memang masuk daratan Eropa, sebagian lagi Asia. Keduanya hanya dipisahkan oleh selat sempit selebar kurang dari 2 kilometer bernama Bosphorus.

KOMPAS/BUDI SUWARNA Sebuah kapal wisata melintas di Selat Bosphorus dengan latar belakang bangunanbangunan yang tumbuh di bukit, Jumat (9/9/2016) sore. Pemandangan cantik seperti itu dengan leluasa bisa dinikmati turis di kawasan Bebek, Istanbul, Turki.
Ketika senja terus menua, gedung-gedung, rumah, kubah masjid, dan menara telekomunikasi yang tumbuh di bukit-bukit di daratan Asia semakin terlihat kuning keemasan.

Berangsur kemudian bangunan-bangunan kian samar, lantas berubah menjadi titik-titik terang di hari yang gelap. Itu adalah ribuan lampu yang tampak seperti sekawanan bintang turun perlahan ke bumi untuk menginap semalam.

Pemandangan indah itu kadang diselip oleh kapal-kapal mewah pengangkut turis yang hilir-mudik di depan mata. Sebagian penumpangnya yang berbaju formal, seperti gaun dan jas, terlihat mengangkat gelas untuk bersulang. Pesta rupanya baru saja dimulai.

Kami pun memulai pesta dengan mengudap sepiring saksuka yang rupanya mirip balado terung. Untuk ukuran lidah Indonesia, rasa saksuka terasa hambar. Jejak gurih, manis, dan pedas terasa samar. Hanya jejak asam yang terasa lebih jelas.

Dalam beberapa menit, di meja kami telah terhidang makanan utama, yakni kebab daging ayam yang terlihat lembab dan mengundang selera.

Seperti saksuka, rasa kebab itu juga ringan dengan jejak gurih dan aroma asap daging panggang seperlunya saja. Setelah ditambah irisan cabai hijau dan tomat yang dibakar hingga kulitnya sedikit menghitam, rasa kebab itu menjadi lebih dalam.

KOMPAS/BUDI SUWARNA Sebuah kapal wisata melintas di Selat Bosphorus dengan latar belakang bangunanbangunan yang tumbuh di bukit, Jumat (9/9/2016) sore. Pemandangan cantik seperti itu dengan leluasa bisa dinikmati turis di kawasan Bebek, Istanbul, Turki.
Kami menutup pesta makan malam itu dengan minuman bersoda. Sebagian mencicipi raki, minuman tradisional khas Turki atau kopi turki yang kental. Dan, tak terasa senja berlalu begitu saja.

Siang yang indah

Suasana siang di tepi Selat Bosphorus tak kalah indahnya. Kami menikmatinya di Restoran Ali Ocakbasi yang terletak antara Selat Bosphorus dan mulut Golden Horn, pelabuhan alam yang sudah ada di Istanbul sejak beradab-abad lalu.

Dari teras restoran itu kita bisa melihat kapal-kapal tanker dan kargo melintas di Selat Bosphorus dari Laut Marmara di selatan menuju Laut Hitam di sebelah utara atau sebaliknya. Ini adalah jalur lalu lintas barang yang amat penting dari Asia ke Eropa atau sebaliknya.

Siang itu, kami menikmati kebab adana yang berasal dari daerah Adana di Turki bagian selatan. Kebab ini berbeda dengan kebab daging ayam yang disajikan Reina.

Kebab Ali Ocakbasi berbahan daging sapi cincang bercampur lemak kambing. Kedua bahan itu digulung dan dipanggang di atas tungku kayu bakar.

KOMPAS/BUDI SUWARNA Saksuka yang disajikan di Restoran Reina di kawasan Bebek, Istanbul, Turki, Jumat (9/9/2016).
Aroma kebab adana yang harum telah menggoda sejak masakan itu masih dipanggang dan mengepulkan asap putih. Dalam sekian menit, kebab itu telah mampir di lidah kami dan meninggalkan jejak gurih, asin, asam, pahit, dan bau asap yang tegas.

Kebab ini disantap dengan saksuka, lavas (sejenis roti tawar tipis), keju kambing beraroma tajam, dan bulgur yang dimasak dengan saus tomat serta bawang.

Lewat kebab, saksuka, bulgur, dan keju kambing yang menyengat, kami berkenalan dengan masakan Turki. Seperti masakan Eropa umumnya, masakan Turki cenderung mempertahankan kesegaran rasa asli bahan pembuatnya.

Karena itu, tak banyak bumbu atau rempah ditambahkan ke dalam masakan. Ikan bakar, misalnya, hanya dibumbui garam dan setelah matang dibubuhi sedikit jeruk lemon. Dengan begitu, jejak rasa setiap masakan lebih terus terang dan telanjang.

Bagaimanapun, menyantap masakan Turki di tepian Selat Bosphorus merupakan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi, sebagian besar restoran yang tumbuh di Istanbul, baik sisi Asia maupun Eropa, tidak hanya menawarkan makanan, tetapi juga memanjakan mata dengan pemandangan indah.

KOMPAS/BUDI SUWARNA Roti Tawar yang disajikan di Restoran Reina di kawasan Bebek, Istanbul, Turki, Jumat (9/9/2016).
Restoran-restoran yang sebagian masuk kategori mewah itu bermunculan bak cendawan di musim hujan seiring ledakan industri pariwisata di Istanbul sejak beberapa tahun terakhir. Restoran-restoran itu menawarkan pengalaman makan dengan tarif 50-150 lira Turki atau Rp 300.000-Rp 700.000.

Meski jumlah turis setahun terakhir turun seturut rentetan konflik dan peristiwa politik, restoran-restoran di tepi Selat Bosphorus tetap diminati pengunjung. Pesta-pesta terus berlangsung di restoran atau kapal-kapal mewah.

Pesta-pesta itu tetap menarik para turis asing yang ingin menikmati hidup atau turis lokal yang ingin keluar sejenak dari hiruk-pikuk politik negeri itu. (BUDI SUWARNA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Oktober 2016, di halaman 30 dengan judul "Kebab di Tepi Bosphorus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com