Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Petik Laut Muncar Cara Bersyukur Nelayan Banyuwangi

Kompas.com - 18/10/2016, 06:32 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejak Minggu pagi (16/10/2016), ribuan masyarakat memenuhi Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengikuti ritual petik laut yang diadakan setiap setahun sekali tepatnya pada 15 Syuro kalender Jawa atau 15 Muharram penanggalan Islam.

Ritual dimulai sejak satu hari sebelumnya yaitu Sabtu (15/10/2016). Masyarakat nelayan di Muncar menggelar tirakatan dan pengajian di sejumlah tempat ibadah. Pada puncak acara para nelayan mengarak sesaji dari rumah tokoh masyarakat ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Sesaji yang diarak diletakkan di Gitik atau perahu kecil yang memiliki panjang 5 meter. Di dalamnya berisi berbagai macam kue, buah-buahan, dua ekor ayam yang masih hidup serta kepala kambing dan pancing yang terbuat dari emas.

Setelah diarak keliling kampung, gitik dipindahkan ke salah satu kapal dan dibawa ke tengah lautan lepas diiringi dengan puluhan kapal slerek milik nelayan Muncar. Kapal tersebut dihiasi dengan ornamen-ornamen indah serta dilengkapi dengan sound system untuk memutar musik.

Masyarakat pun sudah menunggu di masing-masing kapal untuk mengikuti tradisi larung sesaji. Sekali komando, puluhan kapal tersebut menuju ke Plawangan sebuah lokasi berair tenang di dekat Semenanjung Sembulungan.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Gitik yang berisi sesaji saat dipindahkan ke kapal untuk dilarung ke lautan lepas, Minggu (16/10/2016), saat Petik Laut di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Setelah doa dipanjatkan, sesepuh nelayan melarung sesaji di dalam gitik ke laut lepas. Sesaat setelah sesaji dilarung, puluhan nelayan ikut terjun ke laut untuk mengambil sesaji seperti buah-buahan agar mendapatkan berkah.

Mereka juga menyiramkan air laut yang dilewati sesaji ke badan perahu. "Air laut dipercikkan ke perahu dengan harapan semoga berkah dan dijauhkan dari malapetaka selama kami melaut mencari ikan," jelas Hasan Basri, ketua panitia petik laut kepada KompasTravel, Minggu (16/10/2016).

Sementara untuk kepala kambing dan pancing emas tetap dibiarkan di lautan lepas.

Kemudian arak-arakan perahu tersebut bergerak ke Sembulungan, semenanjung kecil di tengah perairan laut Muncar untuk melarung sesaji untuk kedua kalinya lalu mereka ziarah ke Makam Sayid Yusuf yang ada semenanjung.

Menurut Hasan Basri, Sayid Yusuf adalah orang yang pertama kali membuka lokasi di Tanjung Sembulungan.

Selain di Muncar, sejumlah nelayan juga menggelar ritual sedekah laut pada bulan Muharam yaitu nelayan pantai Grajagan di Kecamatan Purwoharjo, pantai Pancer di Kecamatan Pesanggaran, dan pantai Bulusan di Kecamatan Kalipuro.

"Namun yang terbesar ada di Muncar, karena Pelabuhan Muncar merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Banyuwangi," ujar Hasan Basri.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Sesaji dilarung di daerah Plawangan, perairan Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada tradisi petik laut yang diselenggarakan Minggu (16/10/2016).
Saat ini dari 26.000 nelayan di Banyuwangi, sebanyak 13.000 nelayan berada di Pelabuhan Ikan Muncar. "Karena laut adalah sumber kehidupan kami maka petik laut ini menjadi salah satu cara kami untuk mengucapkan syukur. Semoga berkah," katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko saat menghadiri pesta rakyat ini menjelaskan, Pemkab Banyuwangi konsisten mengangkat kearifan budaya lokal yang telah ada di tengah masyarakat. Salah satunya, dengan memasukkan tradisi petik laut dalam agenda wisata tahunan Banyuwangi Festival.

“Ini bentuk intervensi pemda untuk mengenalkan budaya asli Banyuwangi kepada masyarakat global. Dengan mem-branding tradisi ini dalam kemasan festival. Kita berharap tradisi ini akan terus hidup dan menjadi daya tarik yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan serta perekonomian masyarakat sekitar,” ujar Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com