Meski tak mudah mendatangkan angka yang fantastis, belajar dari pengalaman sebelumnya di lokasi yang sama pada bulan Februari dan September 2016 yang lalu, panitia pun berjuang semaksimal mungkin dalam upaya menggaet kunjungan wisman dari Malaysia.
Selama dua hari penyelenggaraan festival, ribuan masyarakat memadati halaman panggung utama untuk menyaksikan rangkaian acara demi acara. Areal parkir kendaraan juga dipenuhi kendaraan roda empat dengan plat nomor dari Malaysia.
Dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat yang berjualan aneka produk kuliner dan kerajinan di stand pameran yang disediakan panitia ketiban rezeki dari pengunjung yang berbelanja.
Jika diasumsikan dari jumlah kunjungan 3.332 wisman tersebut rata-rata membelanjakan uangnya RM 100 (sekitar Rp 300.000) per orang, maka diasumsikan perputaran transaksi dalam dua hari penyelenggaraan tersebut mencapai angka Rp 999,6 juta.
Angka tersebut belum ditambah dengan wisatawan lokal atau masyarakat dari Kabupaten Sambas yang membelanjakan uang mereka selama acara berlangsung.
Wakil Bupati Sambas, Hairiah mendukung penuh kegiatan yang digelar Kemenpar. Dukungan tersebut dituangkan melalui kehadiran Bupati, maupun Wakil Bupati dalam perhelatan sebelumnya yang larut dalam hiburan yang disuguhkan. Keduanya pun tak sungkan untuk naik ke atas panggung dan berjoget dangdut bersama artis dan lautan manusia d idepan panggung.
Kabupaten Sambas, menurut Hairiah, merupakan salah satu serambi atau beranda terdepan Indonesia yang memiliki wilayah perbatasan darat dengan negara Sarawak, Malaysia.
"Dengan kegiatan ini juga diharapkan adanya terjalin kerja sama antara Pemkab Sambas dengan pihak pemerintah Sarawak, terutama untuk membangkitkan perekonomian yang bisa berdampak langsung manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, sekaligus menjadi promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Sambas," ujar Hairiah.
Hamparan pantai di Kecamatan Paloh yang memiliki garis pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia sepanjang lebih dari 62 kilometer, hingga daerah perbukitan di kecamatan lainnya menyimpan segudang tempat menarik untuk dikunjungi, seperti air terjun dan hutan yang masih alami. Belum lagi kain tenun khas Sambas yang sudah terkenal di negeri seberang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.