Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Syarat Mendaki Gunung Gede Pangrango Lewat Rute Selabintana

Kompas.com - 23/10/2016, 06:12 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pagi itu, suhu udara di kaki Gunung Gede Pangrango lereng selatan tercatat dalam alat pengukur suhu mencapai 18 derajat celcius. Lumayan dingin, bagi yang memang tak terbiasa merasakan suhu udara tersebut. Apalagi tadi malam, bulan purnama.

Kicauan beberapa jenis burung pun saling bersahutan di salah satu hutan hujan tropis pegunungan dataran tinggi tersisa di Indonesia ini. Nampaknya burung-burung itu sedang menyambut pagi. Meski sinar mentari belum menampakkan wujudnya.

Bangun pagi pun semakin malas, terlebih balutan sleeping bag (kantong tidur) yang menghangatkan selama tidur. Belum lagi balak lava terbuat polar menutup kepala, sarung tangan polar dan kaos kaki pun membungkus anggota tubuh yang kedinginan agar tetap hangat.

Di dalam rumah panggung kayu yang menjadi base camp para sukarelawan tergabung Volunteer Panthera sepertinya mulai disibukkan kegiatan pagi. Salah satu anggotanya sudah ada yang di dapur, memasak air untuk seduhan kopi.

''Ayo kita ngopi dulu, sambil kita menunggu para pengunjung yang akan mendaki Gunung Gede berangkat,'' tawar Eng Yanto kepada KompasTravel yang ikut menginap di Base Camp Volunteer Panthera di rumah panggung Pondok Polygala.

Eng Yanto ini seorang pendiri Volunteer Panthera yang juga salah seorang perintis organisasi kesukarelawanan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Malam itu, di Pondok Polygala (sebutan untuk rumah panggung oleh para relawan), selain tiga relawan dan satu petugas, Mulyono yang kerap disapa Pak Iyong, ada empat orang pengunjung wisata minat khusus pendakian asal Jakarta menginap.

KOMPAS.com/BUDIYANTO Kepala Balai Besar TNGGP Suyatno Sukandar (kiri kedua) bersama para petugasnya saat mengecek kawasan di Resor Selabintana di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (8/8/2016).
Mereka tiba di pintu masuk pendakian ke Gunung Gede di Resort Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (14/10/2016) malam. Meskipun sudah mengantongi surat izin memasuki kawasan konservasi (Simaksi), mereka tetap tidak direkomendasikan mendaki malam hari.

Karena pendakian gunung melalui jalur Selabintana ini memang sudah tidak direkomendasikan berjalan malam hari. Hal tersebut diberlakukan demi keselamatan dan kenyamanan para pengunjungnya. Kondisi sepanjang rute Selabintana menuju Alun-alun Suryakancana dan puncak gunung Gede ini masih alami.

''Dari sini hingga Alun-alun Suryakancana sebelah barat jaraknya 11 kilometer melalui jalan setapak. Waktu tempuhnya ada yang bisa tujuh jam, bahkan ada yang lebih 12 jam, semuanya tergantung fisik para pengunjungnya,'' jelas dia.

Rute Selabintana ini, di antara tiga pintu masuk resmi pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango dikenal rute yang masih alami dan jalur terpanjang. Puncak Gunung Gede 2.958 mdpl dan puncak Gunung Pangrango 3.019 mdpl dapat ditempuh dari Cibodas dan Gunung Putri di Kabupaten Cianjur serta Selabintana di Kabupaten Sukabumi.

Sabtu (15/10/2016) sekitar pukul 06.30 WIB, belasan pengunjung wisata minat khusus pendakian asal Bogor dan Sukabumi tiba di Kantor Resort Selabintana di komplek wisata alam Pondok Halimun (PH), Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Mereka berjumlah 17 orang, di antaranya lima perempuan.

Belasan wisatawan minat khusus pendakian gunung dalam satu kelompok ini telah mengantongi tiga Simaksi. Salah seorang dari mereka menyerahkan surat izin pendakian tersebut ke petugas TNGGP. Petugas bersama sukarelawan pun langsung mengecek dan mencocokkan nama dan jumlah wisatawan sesuai Simaksi.

KOMPAS.COM/BUDIYANTO Pintu gerbang Balai Besar TNGGP Resort Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/4/2016).
Sebelum diizinkan berangkat melakukan perjalanan pendakian gunung, mereka mendapatkan penyampaian informasi keselamatan (safety talk). Di antaranya informasi kondisi sepanjang rute, jarak tempuh, lokasi persediaan air, lokasi camp sementara, persediaan air bersih hingga peraturan selama di dalam kawasan konservasi dan diingatkan untuk kembali membawa sampah.

"Safety talk ini pengingat dan perlu disampaikan kepada para pengunjung untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Harapannya agar mereka dalam perjalanannya nyaman, aman dan kembali selamat. Begitu juga kawasan konservasi ini tetap lestari, tidak diganggu dan tidak rusak,'' ujar instruktur manajemen pengembangan sumber daya manusia di sejumlah lembaga itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com