Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan Saat "Traveling"? Ini 7 Cara Meningkatkan Energi

Kompas.com - 01/12/2016, 10:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri dan menjalani itinerary wisata yang padat, tenaga terkuras dan Anda pun rentan jatuh sakit. Untuk meningkatkan energi secara instan, Anda bisa melakukan hal-hal sederhana ini seperti dikutip dari Travel and Leisure:

Menguap

Seperti diungkapkan Andrew Gallup, PhD, peneliti di Princeton University, menguap adalah cara tubuh "mendinginkan" otak sehingga membuat otak "terbangun".

Bergerak

Sebuah studi menyebutkan seseorang yang berjalan kaki selama 10 menit bisa mendapatkan efek tubuh kembali bersemangat selama dua jam.

Menonton Youtube

Tonton video-video lucu di Youtube atau televisi. Tertawa lepas bisa menaikan tekanan darah dan memacu kerja jantung. Hal ini bisa memacu semangat dan energi Anda ketika Anda merasa lesu.

Lihat sesuatu yang merah

Sebuah riset menyebutkan bahwa melihat sebuah benda berwarna merah bisa memacu semangat Anda. Jadi, melihat warna-warna menyala bisa membuat otot Anda bekerja lebih cepat dan giat.

Peregangan

Lakukan peregangan tubuh untuk menambah energi. Misalnya, rutinitas pemanasan sebelum olahraga.

Olahraga

Sebuah poling yang dilakukan Health.com menyebutkan 58 persen responden perempuan merasa lebih berenergi setelah berolahraga. Jika Anda menginap di hotel dengan fasilitas pusat kebugaran, manfaatkan fasilitas ini. Berenang juga bisa menjadi pilihan.

Makan makanan bernutrisi

Riset menyebutkan, asam lemak Omega-3 yang terkandung dalam ikan dan kacang-kacangan bisa meningkatkan mood dan fungsi otak. Saat sarapan di hotel, manfaatkan momen ini dengan makan makanan bernutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com