Pantai ini adalah surga yang tersembunyi di Banyuwangi yang memiliki air laut jernih berwarna hijau toska, bukan biru seperti teluk lainnya.
Berada 90 kilometer dari pusat kota Banyuwangi tepatnya di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran dan masuk di wilayah Taman Nasional Meru Betiri.
Untuk menuju ke Teluk Ijo, pengunjung memarkir kendaraan di desa nelayan di daerah Pantai Rajekwesi dan jika cuaca bagus bisa diantar oleh perahu nelayan menuju Teluk Ijo. Jika tidak, pengunjung bisa berjalan kaki melalui jalan setapak menembus hutan serta bukit yang curam dan berbatu.
Sebelum sampai ke Teluk Ijo, pengunjung harus berjuang melewati Pantai Batu, yaitu sebuah pantai dengan pasir yang tertutup bebatuan bulat dengan ukuran yang beragam menutupi pasir.
Masyarakat sekitar mempercayai batu batuan tersebut menutupi pasir tersebut sejak terjadi bencana tsunami pada tahun 1994. Pantai Batu dan Teluk Ijo hanya dipisahkan oleh tebing karang.
Teluk Ijo mempunyai pasir putih yang halus dan air yang jernih. Ketenangan di Teluk Ijo bena-benar bisa menghilangkan rasa penat dari rutinitas sehari-hari.
Pengunjung bisa berenang atau sekadar bersantai di sepanjang pantai. Jika ingin camping, pengunjung harus mendapatkan izin dari petugas Taman Nasional Meru Betiri.
4. Wisata Hutan Pinus
Untuk tempat wisata yang satu ini cocok untuk mereka yang suka selfie karena di tempat wisata yang tergolong baru di Kabupaten Banyuwangi banyak spot selfie seperti payung-payung dan lampion cantik yang digantung serta di antara pohon pinus.
Selain selfie, pengunjung bisa melakukan kegiatan alam bebas seperti berkuda, bersepeda, safari jeep, outbound, trekking menyusuri hutan pinus dan juga camping atau naik ke rumah pohon.
Jika hanya sekadar ingin santai, bisa juga menggelar tikar di antara deretan pohon pinus atau di bangku-bangku kayu yang disediakan pengelola sambil menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah serta ditemani dengan secangkir kopi dan teh hangat.
Hutan Pinus Songgon sendiri terletak kurang lebih 30 kilometer dari kota Banyuwangi dan sebelumnya hanya hamparan hutan pinus yang getahnya diambil secara rutin. Saat pohon pinus masih kecil, warga sekitar masih bisa melakukan tanam tumpangsari seperi menanam cabe, jahe dan jagung.
Namun setelah pohon pinus semakin tinggi masyarakat sudah tidak bisa lagi bercocok tanam sehingga muncul ide untuk memanfaatkan sebagai tempat wisata.
Jika melalui jalur darat, banyak bus umum yang menuju arah Banyuwangi, ataupun kereta api tujuan Banyuwangi dan berhenti di Stasiun Banyuwangi Baru untuk melanjutkan perjalanan ke destinsi wisata yang ingin dikunjungi.
Jika menggunakan transportasi udara, tidak perlu khawatir karena sudah ada penerbangan yang melayani rute Surabaya-Banyuwangi dan Banyuwangi-Surabaya. Jika dari Bali, tidak membutuhkan waktu lama karena tinggal menyeberang menggunakan feri maka sampai di Banyuwangi. Selamat berlibur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.