Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kuburan Orang Minahasa Kuno di Desa Sawangan

Kompas.com - 15/01/2017, 15:03 WIB

Tim Redaksi

MINAHASA UTARA, KOMPAS.com - Jika anda ke Sulawesi Utara, sempatkanlah mengunjungi Taman Purbakala Waruga Sawangan yang berada di Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Hanya butuh waktu sekitar satu jam berkendara dari Manado untuk menuju ke Sawangan. Angkutan umum juga tersedia. Pergilah ke Terminal Paal Dua, dan carilah trayek Airmadidi. Begitu turun di Terminal Airmadidi, lanjutkan perjalanan menggunakan ojek.

Di Taman Purbakala Waruga Sawangan terdapat 144 kuburan tua orang Minahasa kuno yang disebut Waruga. Bentuknya adalah peti-peti besi dari masa Megalitikum yang telah berusia berabad-abad.

BACA JUGA: Pantai Pal Marrinsow, Pesona Tersembunyi di Minahasa Utara

Dulunya Waruga tersebar di pemukiman penduduk. Namun sekitar abad ke-18, pemerintah kolonial Belanda mengumpulkan Waruga di satu tempat. Pengumpulan itu dibarengi dengan larangan penguburan mayat di Waruga, dengan alasan dapat menyebarkan berbagai penyakit.

Sebagai kuburan orang Minahasa kuno, Waruga terbuat dari batu berongga bersegi empat setinggi sekitar satu meter. Di dalam Waruga ditempatkan jasad orang mati dalam posisi duduk.

Sebuah cungkup batu dibuat untuk menutupi Waruga. Tutup Waruga yang tampak begitu berat itu konon dibawa dari tempat pembuatan dengan cara dijinjing atau dipanggul di atas kepala. Satu Waruga biasanya digunakan sebagai tempat menguburkan satu keluarga. Sehingga dalam satu Waruga, bisa berisi sampai 12 jasad.

BACA JUGA: Pantai Sampirang, Pasir Putih Eksotis Nan Elok di Minahasa Utara

Jumlah jasad dalam Waruga dapat dilihat dari jumlah garis moyang tertoreh di cungkupnya. Di Taman Purbakala Waruga Sawangan, letak Waruga diatur dengan rapih, serta terlihat bersih dan terawat. Beberapa pepohonan tua yang tumbuh di sekitar taman ini memperkuat suasana purba komplek wisata itu.

Saat memasuki komplek taman, di kiri kanan jalan menuju pintu masuk terdapat mural yang menggambarkan pembuatan dan pemakaian Waruga sebagai batu kubur bagi orang Minahasa kuno. Hampir semua Waruga memiliki ukuran yang menggambarkan status sosial atau pekerjaan orang yang dikubur semasa hidupnya.

Beberapa cungkup bahkan memiliki ukiran yang menunjukkan dari mana jasadnya berasal. Misalnya, ukiran berbentuk orang menunjukkan bahwa jasad yang ada di Waruga itu merupakan seorang "dotu" atau pemimpin. Ukiran sapi bisa menceritakan bahwa jasad tersebut adalah seorang pemburu semasa hidupnya.

BACA JUGA: Kelezatan di Rongga Buluh ala Minahasa

Di cungkup Waruga biasanya ada pula ukiran unik. Jari-jemari tangan perempuan dibuat mengepal, sedangkan jari-jemari tangan laki-laki dibuat dalam posisi saling mengunci. Dari 144 Waruga di Taman Purbakala Sawangan, hanya 31 yang bisa diidentifikasi.

Waruga tertua yang disimpan di Taman Purbakala ini konon dari berasal dari tahun 800 Masehi. Ada satu Waruga yang di taman purbakala ini yang terbuka bagian sampingnya, sehingga pengunjung bisa melihat bagian dalamnya.

Jika sudah puas melihat-lihat Waruga, sempatkan juga menuju ke meseum kecil yang ada di seberang tempat parkir. Di museum ini terdapat benda-benda perbekalan yang sebelumnya diletakkan oleh keluarga di dalam Waruga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com