Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naga Terpanjang Se-Asia Ramaikan Pekan Budaya Tionghoa Yogya 2017

Kompas.com - 03/02/2017, 09:27 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017 kembali digelar di Yogyakarta. Berbeda dari sebelumnya, pada tahun 2017 ini PBTY akan berlangsung lebih lama yakni selama 7 hari.

"PBTY kali ini yang ke 12 kalinya digelar," ujar Ketua Umum Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017, Tri Kirana Muslidatun, Rabu (1/2/2017).

Kirana menuturkan penyelengaraan PBTY 2017 lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini PBTY akan berlangsung selama 7 hari mulai 5 Februari 2017 sampai dengan 11 Februari 2016.

"Sebelumnya hanya 5 hari, untuk pelaksanaan PBTY mulai tahun ini 7 hari. Tema Tahun ini Pelangi Budaya Nusantara," tegasnya.

Seperti tahun sebelumnya, PBTY 2017 juga akan digelar karnaval. Rute karnaval dari Taman Parkir Abu Bakar Ali sampai dengan Alun-alun Utara.

"Karnaval sebelumnya di akhir acara, tetapi tahun ini digelar di awal, tanggal 5 Februari 2016 dari Abu Bakar Ali sampai Alun-alun Utara. Karnaval dimulai pukul 18.00 WIB," tuturnya.

Selain itu juga akan ditampilkan berbagai kebudayaan dari seluruh Nusantara. Ada pula 6 peserta terbaik Jogja Dragon Festival yang akan tampil di karnaval. Total peserta Jogja Dragon Festival ada 14 dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

"Jadi 14 peserta dragon festival dari DIY dan Jateng akan lomba penyisihan lebih dulu. Lalu 6 terbaik akan ditampilkan di karnaval," tuturnya

Tak hanya itu, di karnaval juga akan ramaikan dengan ladies dragon. Lebih istimewa lagi, dragon terpanjang se-Asia yang pernah memecahkan rekor Muri juga akan turut meramaikan karnaval.

"Naga kita yang terpanjang se-Asia juga akan ditampilkan. Memang tidak menambah panjangnya, hanya kita renovasi dan perbaiki untuk bisa tampil," kata Kirana.

Stan kuliner nusantara sejak beberapa bulan sebelum pelaksanaan PBTY 2017 juga sudah di pesan. Total semua stan kuliner Nusantara ada 134 yang siap memanjakan lidah pengunjung.

"Di penutupan nantinya akan ada pesta kembang api. Sebagai perlambang tahun ini harus kerja lebih keras," ucapnya Ketua II Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2017 Jimmy Sutanto.

Ia mengatakan penyelenggaraan PBTY hanya mengambil momentum tahun baru Tionghoa tetapi semua yang ditampilkan adalah seni budaya Nusantara.

"Pada intinya ini (PBTY) adalah pesta budaya seluruh Nusantara. Sehingga membangun Yogyakarta City Of Tolerance," bebernya.

Sementara itu, koordinator PBTY 2017, Bekti menambahkan tahun ini panitia menampilkan rumah budaya Tionghoa zaman dahulu lengkap dengan perabotannya.

"Konsepnya bentuk ruangan zaman dahulu atau kuno. Misalnya ruang tamu atau tempat tidur semua barang perabotnya yang ada disitu semua asli jaman dulu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com