Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Si Renyah Ciocolato Banana

Kompas.com - 12/03/2017, 10:53 WIB

Pepperoni memiliki kekhasan dengan irisan sosis daging. Piza Quatro dengan isian taburan empat rasa keju. Piza Meatzza dengan irisan daging sapi.

Ada satu hal lain yang juga menarik. Piza di Patio dipanggang di tungku dengan api dari kayu bakar. Pemanggangan khas tradisional.

”Kayu yang digunakan tidak boleh bergetah. Kayunya diperoleh dari pohon buah-buahan, seperti rambutan, nangka, dan jambu. Kayu pohon durian tidak boleh,” kata Permana.

Rizal Firmansyah menunjukkan kepiawaian memanggang piza di dalam tungku api. Adonan piza yang sudah siap dimasukkan ke dalam tungku selama 5 sampai 7 menit.

”Setelah warnanya berubah dari putih menjadi kecokelatan, itu tandanya piza sudah matang,” kata Rizal.

Dari tangan Rizal, roti piza yang tipis dari Patio ketika itu terasa renyah dan nikmat.

Menginovasi

Piza terbukti diterima masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Namun, tantangan menginovasinya masih terbentang. Seperti membuat menu piza cokelat sale pisang.

Tentu menu seperti ini tidak ada di Italia atau di negara mana pun di Eropa dan Amerika.

Masih banyak lagi peluang untuk mengembangkan piza yang selama ini dikenal dari Italia. Namun, asal piza dari Italia ini tidak sepenuhnya benar bagi Permana.

”Piza jangan dikira berasal dari Italia. Piza awalnya sebagai roti gandum yang sudah lebih dulu dikembangkan di Mesopotamia, di jazirah Arab, ketika Eropa masih berperadaban barbar,” kata Permana.

Italia kemudian berhasil menginovasi roti gandum berbentuk bulat dan pipih yang dipanggang menjadi piza. Piza pun tersebar ke penjuru dunia dan Italia dikenal menjadi muasal piza. (NAWA TUNGGAL)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Maret 2017, di halaman 31 dengan judul "Adaptasi Si Renyah Ciocolato Banana".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com