Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Religi, Ini Wisata Menarik Lainnya di Kabupaten Cirebon

Kompas.com - 13/05/2017, 12:07 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Kabupaten Cirebon memang identik dengan wisata religi. Banyak tokoh agama yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Cirebon, salah satunya Sunan Gunung Jati.

"Selama ini memang Kabupaten Cirebon identik sama wisata kuliner dan religi, tapi kita lagi mengupayakan mengembangkan wisata alam. Karena kekayaan alamnya cukup banyak dan bagus," ujar Hartono selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon pada KompasTravel saat menghadiri West Java Travel Mart (WJTM) di Hotel Santika Cirebon, Jumat (12/5/2017).

Wisata alam di Kabupaten Cirebon yang baru dan sedang dikembangkan antara lain pemandian air panas bernama Banyu Panas. Sumber air panas tersebut terletak di Kecamatan Gempol. Kini di lokasi tersebut sudah dibangun sarana-sarana pemandian.

BACA: Dibuai Pesona Alam yang Asri, Mampirlah ke Kuningan

Menurut Hartono, destinasi ini masih akan terus dikembangkan karena potensinya besar. Ia mengatakan tahun ini hingga tahun depan masih akan dibangun kolam berair dingin yang bertaraf internasional.

"Di mana agar bisa selain berendam di air panas, juga bisa berenang di air dingin dengan kualitas kolam yang representatif standar internasional," ujar Hartono.

Selain itu destinasi baru lainnya adalah tebing tinggi di Desa Cupang, Kecamatan Gempol. Tebing tersebut layak untuk menjadi destinasi wisata minat khusus, yaitu panjat tebing, bahkan dengan standar Internasional.

Pihak Disbudparpora Kabupaten Cirebon mengaku sudah melakukan survei kelayakan tebing tersebut oleh para penggiat olahraga dan atlet panjat tebing. Hasilnya, tebing yang hingga saat ini (12/5/2017), belum diberi nama tersebut memiliki kriteria layak untuk lomba internasional dan baru ditemukan satu di Indonesia.

"Para penggiat dan atlet panjat tebing bilang, tebing ini punya karakter khusus. Dari teksturnya keras, kemiringan dan ketajamannya pun sesuai. Harapannya supaya ke depan Kabupaten Cirebon punya juga wisata minat khusus gitu," ujarnya.

BACA: Tips Jalan-jalan ke Cirebon

Jika Anda yang lebih senang mengunjungi desa-desa wisata yang memilki keunikan tersendiri, Kabupaten Cirebon siap memperkenalkan Kampung Wisata Rotan Galamantro. Desa wisata Rotan Galmantro tersebut berada di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

Dari namanya, memang Desa/Kampung Wisata tersebut memiliki ciri khas warganya sangat terampil mengolah rotan menjadi karya seni.

Menurut Tejo selaku salah satu pengerajin rotan Galmantro yang datang ke WJTM, di desanya pengrajin rotan memang profesi turun-temurun. Hampir semua warga desa punya keahlian mengolah rotan menjadi kesenian dan properti.

Di sana wisatawan bisa belajar mengolah rotan mulai bahan mentah, pengupasan, hingga pengolahan menjadi furnitur yang cantik dan layak ekspor.

Selain itu, Kabupaten Cirebon memiliki satu desa yang identik dengan pembuatan gerabah. Meski banyak daerah di Indonesia lainnya yang identik dengan gerabah, desa ini memiliki proses gerabah yang proses pembakaran gerabahnya tercepat di dunia.

"Kalau yang lain itu butuh berjam-jam oven grabah, kalau di sana hanya 45 menit. Kalau kata peneliti dari Amerika ini karena jenis tanah yang khas ada di Siti Winangun," ujar Tejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com