Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Victoria Park, Taman "Rasa Indonesia" di Hongkong

Kompas.com - 16/05/2017, 16:51 WIB

Menurut Abdul Razak, jurnalis tabloid Apakabar di Hongkong, tercatat 150 TKI yang rata-rata bekerja sebagai pengasuh anak dan perawat orang rua.

Untuk segmen kerja itu, dengan kurs per DH Rp 1.730, mereka mendapat upah sebulan 4.110 DHK (setara Rp 7 juta).

Liburan kerja diatur pula dalam sistem ketenagakerjaan di Hongkong: tiap TKI tinggal di rumah majikan dan mendapat jatah libur sehari dalam sepekan.

Bila bekerja di hari libur, majikan memberikan uang lembur 138 DHK sehari. Ada yang memilih kerja lembur kendati umumnya TKI memilih beristirahat.

Ratna Suminah, asal Wonokerto, Malang, Jawa Timur, misalnya, memanfaatkan waktu istirahat dengan mencari suasana baru, seperti hiking di seputar Pulau Hongkong, jalan-jalan, dan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan, atau berinteraksi dengan sesama TKI di Victoria Park.

Hampir seharian mereka mengisi waktu luang di taman yang dijadikan tempat prosesi penyerahan Hongkong dari Pemerintah Britania Raya kepada Pemerintah Republik Rakyat China, 1 Juli 1997 itu.

Mereka menggelar tikar, duduk mengelompok, berswafoto, dan menyantap bekal makanan di sana. Suasana ”kampung halaman” kian kental oleh para TKI yang berlatih seni tari daerah, pencak silat, dan menggelar lomba permainan rakyat.

”Hari ini ada lomba tarik tambang dan lomba makan kerupuk,” ujar Imala Mandjasus, Koordinator Komunitas ’Sasambo’ (etnis Sasak, Samawa, dan Mbojo) di Hongkong.

Taman itu sepertinya menjadi ajang silaturahim bagi sesama TKI. ”Di sini, kami memupuk rasa nasionalisme, melepas kerinduan akan Tanah Air, saling berbagi informasi, dan ’curhat’ tentang kondisi kami di sini,” ujarnya. (KHAERUL ANWAR)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Mei 2017, di halaman 26 dengan judul "Victoria Park, Taman "Rasa Indonesia" di Hongkong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com