Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ternyata Perbedaan Nasi Liwet Sunda dan Jawa

Kompas.com - 10/06/2017, 15:24 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini hidangan nasi liwet kembali digemari masyarakat Indonesia, tak terkecuali kaum urban Ibu Kota. Mereka menyantapnya beramai-ramai, ada juga yang menyebutnya bancakan.

Ternyata olahan nasi dengan teknik liwet sangat beragam, dua yang cukup terkenal ialah nasi liwet solo dan nasi liwet bandung atau nasi liwet khas Sunda. Tentu keduanya memiliki cita rasa khas yang berbeda.

Dari keduanya tersebut, terdapat beberapa perbedaan yang unik. Mulai sejarah, memasak, hingga penyajiannya. Berikut KompasTravel rangkum perbedaannya dari beberapa ahli.

Sejarah kedua nasi liwet

Nasi Liwet Solo ternyata berasal dari suatu daerah bernama Desa Menuran, Sukoharjo, Jawa Tengah.

(BACA: Berikut Asal Sejarah Nasi Liwet di Indonesia)

Di desa tersebut nasi liwet dibuat oleh warganya dengan tujuan konsumsi pribadi dan dijual kepada masyarakat Solo.

Nasi liwet itu mulai dijual keluar, ke Solo waktu itu sekitar tahun 1934 setiap hari. Sampai Mangkunegaran tertarik dan jadi santapan mereka juga,” ujar Murdijati Gardjito, ahli gastronomi yang juga peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM).

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Menyantap nasi liwet di emperan toko di kawasan Kratonan, Solo, Jawa Tengah.
Hingga saat ini di Solo terdapat beberapa konsentrasi para penjual nasi liwet, di antaranya dekat Mangkunegaran dan Solo Baru.

(BACA: Jangan Salah Kaprah, Ini Sebenarnya yang Dimaksud Nasi Liwet)

Sedangkan nasi liwet khas Sunda berasal dari masyarakat perkebunan yang membekali dirinya dengan nasi untuk makan dari pagi hingga siang di ladang. Agar nasi tersebut tetap hangat dari pagi, dibawalah nasi tersebut bersama ketelnya atau alat memasaknya yang bisa ditutup rapat.

“Kalau (nasi liwet) Sunda bukan untuk dijual, tapi konsumsi sendiri untuk penghematan di kebun. Karena kebunnya juga jauh dari mana-mana,” ujarnya.

Ia sendiri tak tahu pasti asal lokasinya, karena tatar sunda dahulu merupakan luasan perkebunan, bukan seperti pedesaan yang ada di daerah Jawa Tengah.

Proses memasak kedua nasi liwet

Proses memasak keduanya secara garis besar sama, dengan menggunakan teknik liwet. Namun, yang membedakan ialah dalam memasak liwet Solo menggunakan air santan yang dicampur dengan beras saat memasak. Sedangkan liwet Sunda tidak menggunakan santan.

“Di Sunda, liwet memakai bumbu: garam, bawang merah, bawang putih, daun salam, sereh, lengkuas, cabai, santan, minyak kelapa dan ikan asin, bergantung selera. Dicampur langsung pas setengah matang,” ujar Teddi Muhtadin, dosen Sastra Sunda Universitas Padjajaran kepada KompasTravel, Kamis (8/6/2017).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com