Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Lauk Asli untuk Nasi Liwet Sunda dan Jawa

Kompas.com - 11/06/2017, 17:12 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepopuleran nasi liwet kini memang sudah luar biasa. Anda bisa menemukan nasi liwet solo maupun nasi liwet sunda dengan berbagai campuran lauk.

Bahkan pada saat ini nasi liwet asal Garut sudah diproduksi sebagai nasi instan dengan berbagai cita rasa.

Semakin beragamnya varian penyajian nasi liwet menandakan masakan asli Indonesia ini semakin diterima di kalangan masyarakatnya. Namun, bagaimanakah penyajian semestinya yang diwariskan nenek moyang sejak dahulu?

(BACA: Jangan Salah Kaprah, Ini Sebenarnya yang Dimaksud Nasi Liwet)

Baik di Sunda maupun di Solo, nasi liwet tetap merupakan sebuah produk olahan nasi dengan cara masak diliwet yaitu mencampurkan air dan beberapa bahan lain bersama beras dalam satu tempat masak.

“Yang harus ada dalam liwet mana pun ialah garam, daun salam, dan santen. Kecuali (nasi liwet) Sunda tidak pakai santen, tapi di beberapa daerah Sumatera dan Jawa lazim pakai santen,” ujar Murdijati Gardjito, peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada.

Nasi liwet khas Sunda disajikan bersama lauk yang sudah bersatu dengan nasi.

(BACA: Nasi Liwet Lengkap Aneka Lauk, Ini Tempatnya...)

Jika melihat awal kemunculannya, lauk yang disajikan seperti ikan peda merah, ikan kembung yang sudah dipindang, bisa juga ikan asin jambal roti. Tak lupa lalapan dan sambal terasi menjadi pasangan setia.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Pengunjung rumah makan Soto Lamongan Kedoya, memesan hidangan tradisional berupa nasi liwet.
“Di Sunda, liwet memakai bumbu: garam, bawang merah, bawang putih, daun salam, sereh, lengkuas, cabe, santan, minyak kelapa dan ikan asin, bergantung selera. Dicampur langsung pas setengah matang,” ujar Teddi Muhtadin, Dosen Sastra Sunda Universitas Padjajaran kepada KompasTravel, Kamis (8/6/2017).

Sedangkan nasi liwet solo, lauk yang khas sejak dulu ialah sayur labu siam (jipang), telur pindang, ayam suwir dan areh. Selain itu masyarakat juga biasa menambahkan lauk sebagai pelengkap yaitu tahu tempe bacem, dan sambal goreng ati.

Menurut Murdijati, meski disajikan dengan macam-macam lauk, belum pernah ditemukan catatan filosofi yang memaknai di setiap lauknya. Ia menyebutkan kombinasi lauk tersebut sejak dahulu dipilih hanya karena kombinasi rasa yang pas.

“Komposisinya menghasilkan kombinasi rasa yang tepat, seperti sambal jipang itu menghasilkan pedas, gurih, dan hangat. Dari ayam opor dan telor itu juga kan sudah enak, ditambah areh yang merupakan gumpalan santan yang memperkaya rasa,” ungkap Murdijati.

Sedangkan pemilihan lauk pada nasi liwet sunda sendiri lebih ke tradisi masyarakat perkebunannya, yang identik suka dengan ikan asin, sambal, dan lalapan dari kebunnya langsung.

************************

Ingin mencoba wisata cruise gratis Singapura - Malaka - Singapura? Caranya gampang, ikuti kuis dari Omega Hotel Management di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com