Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Peradaban Purbakala

Kompas.com - 12/06/2017, 05:10 WIB

Keindahan itu bersanding dengan 86 replika kerangka manusia yang tertanam pada kedalaman sekitar 1,5 meter, menjadi pemandangan yang memunculkan sedikit kesan mistis. Replika itu dibuat mirip dengan hasil eskavasi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Prof Truman Simanjutak, menduga goa tersebut sudah dihuni sejak zaman prasejarah, tepatnya sejak 22.000 tahun lalu.

Hal ini tampak dari adanya penemuan sejumlah peninggalan, seperti serpian bebatuan dan tulang sejumlah hewan. Peninggalan itu ditemukan saat peneliti melakukan penggalian hingga kedalaman 2,7 meter.

Sementara untuk kerangka manusia purbakala ditemukan di kedalaman 1,5 meter di bawah permukaan goa. Kerangka ini adalah penghuni Goa Harimau yang berasal dari ras Austromelanesoid yang diperkirakan berusia 7.000 tahun.

Di kedalaman 500 sentimeter hingga 1 meter ditemukan rangka manusia purbakala yang diperkirakan berasal dari ras Mongoloid berusia 3.500 tahun sampai 4.000 tahun. "Ras inilah yang merupakan leluhur bangsa kita saat ini," ujar Truman.

Karena itu, kata Truman, goa ini mewariskan nilai-nilai peradaban yang dapat menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia saat ini, termasuk nilai kebinekaan.

Berdasarkan hasil eskavasi makam, goa ini diduga pernah dihuni dua ras secara berdampingan, yakni ras Mongoloid dan ras Austromelanesoid.

Selain itu, pengunjung dapat mempelajari nilai spiritual yang sudah ada sejak dulu. Posisi kerangka yang terletang dengan kepala menghadap ke timur dan kaki ke barat menunjukkan adanya kepercayaan yang dianut manusia goa sejak dulu.

Kepala ke arah timur mengacu pada arah terbitnya matahari dan kaki di barat mengacu pada arah tenggelamnya matahari.

Di dalam Goa Harimau juga terkandung nilai-nilai estetika yang sudah ada sejak dulu. Hal ini tampak dari sejumlah karya seni berupa lukisan cadas yang dibuat masyarakat yang tinggal di Goa Harimau.

Lukisan dibuat di dinding goa menggunakan batu hematit, yakni mineral oksida besi yang tersebar di Goa Harimau.

Bentuk lukisan pun beragam, seperti motif melengkung, vertikal, geometris, dan sejumlah gambar yang menyerupai hewan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com