Lalu, bagaimana dengan medan Flores? Keduanya mengaku cukup berat. Terutama ketika menuju Kelimutu dan setelah keluar dari Riung. Pasalnya, jalur menanjak panjang.
(BACA: Atraksi Caci, Ketika Para Petarung Flores Saling Adu Pukul)
Selama jelajah, Franes selalu mendampingi sang istri. Terkadang, keduanya berpisah dengan rombongan. Jadi, ia tidak bisa selincah seperti jelajah sebelumnya.
"Kalau ngga ada saya sudah ngacir dia," ucap Dena.
Bagi keduanya, semua lelah menggilas jalanan Flores terbayar setelah melihat keindahan panorama Nusa Nipa.
"Nggak nyesel ikut," kata Dena.
Sementara Franes mengaku senang jelajah kali ini ditemani istri.
"Buat saya jadi honeymoon juga," ucap Franes sambil tersenyum.
Keliling Indonesia
Satu lagi pasutri dalam rombongan JSF adalah Stefanus Tejo (54) dan Yoke Haulani (54).
Stef dan Yoke sudah biasa bersepeda dengan jarak relatif jauh.
Keduanya sebelumnya ikut event sepeda Kompas Minang Bike, Bali Bike, Jelajah Sepeda Flores-Timor.
"Semuanya menarik," kata Stef ketika berbincang dengan Kompas.com.
Stef awalnya mengenal olahraga sepeda pada 2009 setelah "diracuni" kawannya. Setahun kemudian, giliran Stef "meracuni" istrinya agar ikut gowes.
Awal-awal, Stef dan Yoke bersepeda di sekitar rumahnya di daerah Kepala Gading, Jakarta. Kemudian lebih jauh lagi pada akhir pekan.