Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Bakar Kapal Wangkang Meriahkan Sembahyang Kubur di Pontianak

Kompas.com - 06/09/2017, 15:04 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Masyarakat Tionghoa, khususnya penganut Konghucu di Pontianak, Kalimantan Barat melaksanakan tradisi tahunan sembahyang kubur atau ziarah makam,yang puncaknya diakhiri dengan ritual bakar replika kapal wangkang.

Puncak pelaksanaan ritual tersebut dipusatkan di komplek pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (5/9/2017).

(BACA: Sotong Pangkong Khas Pontianak, Rasanya Enak dan Harga Terjangkau)

Bagi masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, tradisi sembahyang kubur dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan ke 3 dan 7 dalam penanggalan Imlek, yang dilaksanakan selama 15 hari mulai tanggal 1 hingga 15.

Tradisi bakar Kapal Wangkang yang merupakan ritual tahunan masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/9/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Tradisi bakar Kapal Wangkang yang merupakan ritual tahunan masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/9/2017).
Pada umumnya, sembahyang kubur atau yang dikenal dengan Cheng Beng hanya dilakukan pada bulan 3 saja. Khusus untuk bulan 7, diakhiri dengan tradisi sembahyang rebut dan ditutup dengan membakar replika kapal wangkang.

(BACA: Wah, Masyarakat Dayak dari Malaysia Terpukau Gawai Dayak di Pontianak)

Menurut kepercayaan umat Konghucu, pintu akhirat dibuka selama masa sembahyang kubur. Mereka meyakini arwah yang sudah meninggal turun ke bumi, sehingga diyakini dengan sembahyang kubur bisa bertemu dengan leluhur.

Tradisi turun temurun tersebut masih terus berlangsung, hingga saat ini. Menurut Yo Nguan Cua, ketua panitia puncak ritual tahun ini mengatakan, replika kapal yang dibakar tersebut sebagai simbol kendaraan yang digunakan para leluhur untuk kembali ke akhirat.

Tradisi bakar Kapal Wangkang yang merupakan ritual tahunan masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/9/2017).KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Tradisi bakar Kapal Wangkang yang merupakan ritual tahunan masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/9/2017).
“Ritual ini sudah berlangsung dari zaman dulu dan masih terus kita laksanakan setiap tahunnya,” ujar Yo, Selasa sore.

Berbagai sesaji turut dipersiapkan sebagai simbol bekal di perjalanan. Aneka sesaji tersebut di antaranya berupa buah-buahan, sayuran, uang kertas, dan aneka pernak-pernik khas lainnya.

Kapal tersebut juga dilengkapi dengan replika patung berbagai karakter yang semuanya berbahan kertas, seperti patung nahkoda, awak kapal, dan kelompok pemusik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com