Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kebiasaan Unik Ahok dalam Tur Wisata Warisan Ahok

Kompas.com - 18/09/2017, 13:16 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Sepeninggalan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dari kursi Gubernur DKI Jakarta, ada banyak perubahan hal unik yang berbeda dari gubernur sebelumnya.

Keunikan inilah yang coba ditelusuri dalam kegiatan wisata yang bertajuk Wisata Warisan Ahok (Ahok Tour Legacy).

Ratusan wisatawan yang terdaftar setiap akhir pekannya dibawa berkeliling ke berbagai peninggalan teranyar, yang mulai ada saat Ahok memimpin. Mulai peninggalan yang berbentuk bangunan, seperti Kalijodo, bus wisata tingkat, hingga mengintip kebiasaan-kebiasaannya yang unik saat kerja di Balai Kota DKI Jakarta.

(BACA: Serunya Menelusuri Wisata Warisan Ahok di Jakarta)

Sabtu pagi (16/9/2017) Jakarta Tour Adventur selaku trip organizer yang mengadakan Wisata Warisan Ahok tersebut kembali memulai petualangannya membawa ratusan wisatawan yang sudah terdaftar.

Balai Kota tentunya menjadi tempat pertama yang menyimpan ragam kebiasaan unik Ahok saat memimpin.

Dimulai dari "meja curhat" atau meja pengaduan masyarakat. Sebuah meja di ruang depan Balai Kota, yang sejak zaman Ahok difungsikan untuk menerima keluhan masyarakat.

(BACA: Ahok Dipenjara, Begini Dampaknya Terhadap Antusiasme Wisatawan Balai Kota)

"Meja ini disebutnya meja curhat atau pegaduan masyarakat. Di sini biasanya kalau pak Ahok senggang, dia nerima pengaduan, ngobrol langsung sama masyarakat. Jika dinilai masalahnya serius akan diajak ke ruang VVIP," kata Diana, salah satu guide dalam tur tersebut, pada kelompok wisatawan.

Meja curhat yang diperlihatkan pada wisatawan dalam tur Wisata Warisan Ahok, Sabtu (16/9/2017). Salah satu guide menjelaskan, jika meja tersebut kerap digunakan Ahok untukmenampung curhatan warga.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Meja curhat yang diperlihatkan pada wisatawan dalam tur Wisata Warisan Ahok, Sabtu (16/9/2017). Salah satu guide menjelaskan, jika meja tersebut kerap digunakan Ahok untukmenampung curhatan warga.
Ruangan VVIP merupakan ruang diskusi tertutup yang memanjang, dan sering dijadikan ruangan untuk menerima tamu kehormatan.

(BACA: Bertamu ke Rumah Ahok Masa Kecil)

Terlihat ruangan yang mewah, lengkap dengan jejeran sofa hitam, bendera Merah Putih, lambang DKI Jakarta, dan jejeran piagam penghargaan yang dimiliki Ibu Kota.

"Dulu ruangan VVIP ini hanya untuk tamu kenegaraan. Tapi semenjak kepemimpinan Ahok, masyarakat dari pekerjaan apa pun boleh masuk ketika mengadukan persoalan yang pelik, dan lebih serius," ujar Diana.

Ruangan yang menyimpan kebiasaan unik Ahok lainnya ialah ruang makan. Di ruang yang tak begitu besar dibandingkan ruang lainnya ini, terdapat meja oval dengan beberapa kursi. Ternyata ia makan tak pernah sendiri, alias dengan banyak anak magang, PKK, atau training.

"Di ruang makan ini, biasanya pak Ahok ngumpulin para anak magang buat ngevaluasi senior-seniornya (pegawai Balai Kota). Kan anak mahang lebih polos, cederung jujur, tapi takut, jadi dikumpulin di sini, setelah curhat dikasih es krim biar semangat lagi," kata Diana.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com