JAKARTA, KOMPAS.COM - Sepeninggalan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dari kursi Gubernur DKI Jakarta, ada banyak perubahan hal unik yang berbeda dari gubernur sebelumnya.
Keunikan inilah yang coba ditelusuri dalam kegiatan wisata yang bertajuk Wisata Warisan Ahok (Ahok Tour Legacy).
Ratusan wisatawan yang terdaftar setiap akhir pekannya dibawa berkeliling ke berbagai peninggalan teranyar, yang mulai ada saat Ahok memimpin. Mulai peninggalan yang berbentuk bangunan, seperti Kalijodo, bus wisata tingkat, hingga mengintip kebiasaan-kebiasaannya yang unik saat kerja di Balai Kota DKI Jakarta.
(BACA: Serunya Menelusuri Wisata Warisan Ahok di Jakarta)
Sabtu pagi (16/9/2017) Jakarta Tour Adventur selaku trip organizer yang mengadakan Wisata Warisan Ahok tersebut kembali memulai petualangannya membawa ratusan wisatawan yang sudah terdaftar.
Balai Kota tentunya menjadi tempat pertama yang menyimpan ragam kebiasaan unik Ahok saat memimpin.
Dimulai dari "meja curhat" atau meja pengaduan masyarakat. Sebuah meja di ruang depan Balai Kota, yang sejak zaman Ahok difungsikan untuk menerima keluhan masyarakat.
(BACA: Ahok Dipenjara, Begini Dampaknya Terhadap Antusiasme Wisatawan Balai Kota)
"Meja ini disebutnya meja curhat atau pegaduan masyarakat. Di sini biasanya kalau pak Ahok senggang, dia nerima pengaduan, ngobrol langsung sama masyarakat. Jika dinilai masalahnya serius akan diajak ke ruang VVIP," kata Diana, salah satu guide dalam tur tersebut, pada kelompok wisatawan.
(BACA: Bertamu ke Rumah Ahok Masa Kecil)
Terlihat ruangan yang mewah, lengkap dengan jejeran sofa hitam, bendera Merah Putih, lambang DKI Jakarta, dan jejeran piagam penghargaan yang dimiliki Ibu Kota.
"Dulu ruangan VVIP ini hanya untuk tamu kenegaraan. Tapi semenjak kepemimpinan Ahok, masyarakat dari pekerjaan apa pun boleh masuk ketika mengadukan persoalan yang pelik, dan lebih serius," ujar Diana.
Ruangan yang menyimpan kebiasaan unik Ahok lainnya ialah ruang makan. Di ruang yang tak begitu besar dibandingkan ruang lainnya ini, terdapat meja oval dengan beberapa kursi. Ternyata ia makan tak pernah sendiri, alias dengan banyak anak magang, PKK, atau training.
"Di ruang makan ini, biasanya pak Ahok ngumpulin para anak magang buat ngevaluasi senior-seniornya (pegawai Balai Kota). Kan anak mahang lebih polos, cederung jujur, tapi takut, jadi dikumpulin di sini, setelah curhat dikasih es krim biar semangat lagi," kata Diana.
"Sekarang tiap akhir pekan, masyarakat yang wisata ke Balai Kota, bisa nonton film bioskop di sini. Film pendidikan anak, juga film tentang Betawi," ungkap Diana.
Ia juga mengatakan, tak lupa Ahok mengajak keluarga para pegawainya untukmenikmati sajian film tersebut di akhir pekan.
Tur tematik yang bertajuk "Wisata Warisan Ahok (Ahok Legacy Tour)" ini diselenggarakan oleh Trip Organizer, Jakarta Food Traveler setiap akhir pekan sejak awal bulan September hingga pertengahan Oktober.
"Kita Adakan karena dekat momen pegantian gubernur DKI. Sedangkan tujuannya untuk mengapresiasi perubahan positif yang telah dilakukan Pak Ahok, juga untuk lebih mengenalkan ragam tempat yang jadi atraksi wisata baru Jakarta," tutup Ira Lathief kepada KompasTravel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.