JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Gunung Agung mengalami peningkatan status kegunungapian, industri pariwisata Bali tak terganggu. Hal itu diutarakan baik oleh pelaku pariwisata di Bali maupun Kementerian Pariwisata.
Ketua Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata, Ngurah Putra, mencatat hingga Sabtu (25/9/2017) tak ada wisatawan yang membatalkan perjalanan menuju Bali. Selain itu, ia juga melaporkan tak ada wisatawan yang mempercepat kepulangannya karena status Gunung Agung.
"Kemarin kita disampaikan dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) itu terjadi pembatalan di tempat-tempat yang termasuk ke dalam sisi yang steril. Mereka dialihkan ke Bali Selatan seperti Kuta dan Sanur," kata Ngurah saat dihubungi KompasTravel, Senin (25/9/2017).
BACA: Kemenpar Tekankan Pentingnya Informasi Terkini Gunung Agung
Ngurah juga mengatakan tak ada penerbangan ke Bali yang dibatalkan. Hingga saat ini, Bandara Ngurah Rai Bali tetap melayani penumpang yang datang maupun pergi.
Ketua PHRI Kabupaten Karangasem, I Wayan Tana dalam keterangan tertulisnya mengatakan hotel-hotel di kabupaten Karangasem masih menerima reservasi kamar sampai dengan Oktober 2017.
Selain itu, ada beberapa travel agent yang sudah mengarahkan tamu dari Kabupaten Karangasem ke kabupaten Badung Selatan.
"Memang terjadi pembatalan, namun angkanya tak terlalu signifikan," kata Wayan Tana.
Ketua Associations of Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Ketut Ardana mengatakan belum ada pembatalan paket wisata secara grup yang berarti. Menurutnya, hanya beberapa wisatawan Free Individual Traveler (FIT) yang membatalkan.
"Untuk wisatawan yang sudah booking dan akan datang jika ada program tur-nya ke Karangasem maka kita alihkan ke obyek wisata lainnya," kata Ketut Ardana dalam keterangan kepada KompasTravel, Senin (25/9/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.