Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotabaru, Hunian Berkonsep Garden City sejak Zaman Belanda

Kompas.com - 26/10/2017, 10:21 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

"Kompleksnya memang dibuat senyaman mungkin, agar mereka tidak terlalu kangen dengan asalnya. Jadi fasilitasnya dibuat lengkap dan hubungan sosialnya mereka juga dikondisikan agar tidak ada jarak hingga nyaman ditinggali," ucapnya.

Berubah fungsi

Menurut Silverio, warga Eropa, terutama Belanda, mulai meninggalkan kawasan Kotabaru setelah Jepang masuk pada tahun 1942. Kawasan Kotabaru pun mulai berubah fungsi dengan menjadi perkantoran militer.

"Jepang masuk tahun 1942, orang-orang ini masuk ke tahanan dan itu semua berubah fungsi. Ada untuk perkantoran, terutama kantor militer, gudang senjata pokoknya untuk kepentingan Jepang," ucapnya.

Sementara itu, Lurah Kotabaru, Riyan Wulandari menambahkan Kotabaru menjadi saksi peristiwa bersejarah. Peristiwa itu diabadikan dengan monumen perjuangan "Serbuan Kotabaru" 7 Oktober 1945.

"Para pemuda mengejar rapat, untuk merencanakan menguasai markas Jepang di Kotabaru. Terjadi pertempuran dan para pemuda berhasil menguasai markas Jepang serta merampas berbagai senjata," katanya.

Kotabaru kala itu didesain menyerupai dengan kota-kota besar di dunia saat itu. Sebagai kompleks hunian berkonsep garden city, Kotabaru dilengkapi berbagai fasilitas yang komplet dan mudah dijangkau. Termasuk adanya taman bunga dan pohon-pohon yang besar.

Seriring berjalannya waktu saat ini kawasan Kotabaru yang berada di jantung kota selain sebagai pemukiman juga menjadi kawasan terbuka hijau serta menjadi tempat perdagangan dan jasa. Hal ini seriring dengan Kota Yogyakarta sebagai tujuan wisata.

"Kotabaru ditetapkan sebagai kawasan heritage dan menjadi kawasan penopang keistimewaan DIY. Ini tercantum di perdais (Peraturan Daerah Istimewa DIY)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com