Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Hobbit Magelang Ada di Taman Wisata Grenden Pakis

Kompas.com - 03/11/2017, 16:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Destinasi wisata berbasis masyarakat akan terus dikembangkan di kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Edy Sutiyarso, menyebut ada tiga titik di kawasan ini yang akan dikembangkan, antara lain di Kabupaten Magelang, Semarang dan Boyolali, Jawa Tengah.

"Kami membawahi tiga wilayah tersebut. Kami selalu mengajak masyarakat untuk mengembangkan kawasan wisata di Taman Nasional Gunung Merbabu," kata Edy, disela-sela penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan wisata alam di zona tradisional di Dusun Grenden, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Kamis (2/11/2017).

(Baca juga : Hutan Pinus di Lereng Merbabu Ini Suasananya Keren untuk Selfie)

Edy mengatakan salah satu titik yang akan dikembangkan adalah di jalur pendakian Gunung Merbabu. Jalur tersebut menyimpan potensi luar biasa apabila dikembangkan dengan baik sehingga menarik kunjungan wisatawan.

Pengunjung bersantai di kawasan Hutan Pinus, Kragilan. Tribun Jogja/Hamim Thohari Pengunjung bersantai di kawasan Hutan Pinus, Kragilan.
Sejauh ini, sudah ada beberapa destinasi wisata alam yang berdiri dengan pengelola masyarakat setempat. Contohnya, Top Selfie Hutan Pinus, Lembong Sikendi, Goa Selandak dan Grenjengan Kembar, di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

(Baca juga : Ini Lagi Populer di Medsos, Hutan Pinus Dlingo...)

Selain itu, ada Taman Wisata Grenden Pakis, yakni obyek wisata alam yang menawarkan keindahan hutan pinus, udara segar dan deretan rumah-rumah jerami mirip rumah hobbit (manusia mini). Obyek wisata juga sebagai upaya dalam pelestarian alam melalui pengembangan wisata berbasis masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

"Konsep pelestarian alam di TNGMb agar masyarakat juga mendapatkan manfaat baik dari sisi perekonomian maupun pelestarian lingkungan. Kami nanti juga melakukan pengawasan dengan selalu berkoordinasi, monitoring, ada evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang ada di TNGMb," ujar Edy.

Salah seorang pendaki menunjukkan Gunung Merbabu dan Gunung Merapi saat matahari terbit, Minggu (5/4/2015) pagi.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Salah seorang pendaki menunjukkan Gunung Merbabu dan Gunung Merapi saat matahari terbit, Minggu (5/4/2015) pagi.
Bupati Magelang Zainal Arifin, melalui Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Iwan Sutiarso, mengatakan Pemkab Magelang berkomitmen dan serius mengembangkan destinasi wisata terutama wisata alam dan pegunungan, tidak terkecuali di lereng Gunung Merbabu.

"Pengembangan ini agar menjadi daya tarik wisata dan menambah pendapatan daerah," katanya.

Menurutnya, pengelolan yang baik serta sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah dan TNGMb akan menghasilkan obyek wisata yang baik pula, dari sisi pariwisata, konservasi, pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com