Sepanjang November, Pameran Jalur Rempah Digelar di Museum Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran Jalur Rempah bertajuk Kedatuan Sriwijaya the Great Maritime Empire resmi dibuka Jumat (3/11/2017. Bertempat di Museum Nasional, Jakarta Pusat, pengunjung dapat menyaksikan pameran ini dari tanggal 4-28 November 2017.

"Jalur rempah ini ke depannya perlu kita kembangkan terus, untuk mengingatkan terus kalau kita bangsa yang besar. Kita boleh beda, tetapi jangan membuat pebedaan perbedaan yang bisa membuat retak," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam pidato pembukaan Pameran Jalur Rempah, Kedatuan Sriwijaya the Great Maritime Empire, Museum Nasional, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Baca juga : Sosok di Balik Jatuhnya Zaman Rempah

Lewat pameran ini, pengunjung dapat menyaksikan rangkuman kejayaan dari Kedatuan Sriwijaya selama 600 tahun. Data mengenai Kedatuan Sriwijaya ini dipaparkan dalam bentuk menarik, perpaduan atraksi bukti sejarah, peninggalan arkeologis, dan seni kontemporer.

Kompas.com/Silvita Agmasari Pameran Jalur Rempah Kedatuan Sriwijaya the Graet Maritime Empire.

Ruang pameran didekor menyerupai sebuah kapal laut dengan diorama kehidupan Sriwijaya di masa lampau. Mulai dari penjelasan alat transportasi, peta maritim dan kekuasaan Sriwijaya, komoditas rempah yang dijual, sistem perpajakan, perkembangan bahasa, dan berbagai prasasti serta catatan dokumen peninggalan yang menggambarkan pedidikan juga penyebaran agama pada masa Sriwijaya.

Total ada 18 zona pameran yang menceritakan mengenai Kedautan Sriwijaya di Pameran Jalur Rempah ini.

Kompas.com/Silvita Agmasari Pameran Jalur Rempah Kedatuan Sriwijaya the Graet Maritime Empire.

Pameran Jalur Rempah; Kedatuan Sriwijaya the Great Maritime Empiere, merupakain kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan PT Jalur Rempah Nusantara.

Diawali dengan pemutaran film dokumenter berjudul 'Banda: The Forgotten Trail', rangkaian karya jurnalistik dan tivi program dari grup Kompas Gramedia yang membahas napak tilas dari Jalur Rempah di Nusantara.