RUTENG, KOMPAS.com - Persawahan Lingko Lodok di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, yang dikenal dengan sebutan persawahan jaring laba-laba atau spider rice field menjadi ikon destinasi unggulan dikunjungi wisatawan.
Saat ini wisatawan mancanegara dan Nusantara membeli paket perjalanan wisata di Pulau Flores dengan tujuan persawahan lingko lodok. Persawahan ini terletak tak jauh dari Jalan Transflores Labuan Bajo-Ruteng.
(Baca juga : Berjemurlah di Pantai Liang Mbala, Flores, Rasakan Sensasinya...)
Keunikan bentuk persawahan itu menjadi daya tarik dari wisatawan untuk dikunjungi. Biro perjalanan di Pulau Flores selalu menjual paket perjalanan wisata alam dan budaya. Salah satunya adalah persawahan Lingko Lodok Meler.
Persawahan lingko lodok merupakan ikon budaya orang Manggarai dalam pembagian tanah. Leluhur orang Manggarai membagi tanah secara berkeadilan. Setiap pemilik tanah memiliki ukuran yang sama besarnya.
(Baca juga : Selain Komodo, Pink Beach di Flores Juga Memikat Wisatawan)
Ada petuah orang Manggarai bahwa gendang one lingko peang (rumah di dalam dan lahan di luar) artinya jika orang Manggarai memiliki rumah adat yang disebut Mbaru Gendang berarti ada lahan umum untuk digarap secara komunal.
Jadi orang Manggarai tidak sembarangan membangun rumah adat. Jika satu kampung membangun rumah adat, berarti ada lahan komunal di luar rumah adat tersebut.
Salah satu yang terbesar di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT adalah persawahan Lingko Lodok Meler yang didalamnya ada persawahan lodok.
Belum lama ini, saat hari Sumpah Pemuda (28/10/2017), Komunitas Pencinta Ruteng menggelar kegiatan pengibaran 1000 bendera Merah Putih untuk mempromosikan keunikan persawahan Lingko Lodok Meler.
Komunitas Pencinta Ruteng, Manggarai ikut mempromosikan kearifan lokal orang Manggarai dalam hal pembagian tanah yang sangat adil.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.