Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia di Pasar Jajanan Tradisional Banyuwangi

Kompas.com - 27/01/2018, 14:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Isnawati (49) terlihat tersenyum lebar saat menerima satu tusuk 'gelali" dari seorang penjual perempuan yang menggunakan kebaya hitam.

Lalu dia memberikan selembar uang Rp 2.000 kepada penjual, lalu menikmati "gelali" sambil duduk di kursi kayu di depan rumah yang berada di gang Lorong Cilik Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).

"Ini jajanan saat saya masih kecil dulu. Nggak nyangka sekarang masih ada. Sudah lupa kapan terakhir makan gelali ini ya," katanya kepada Kompas.com.

(Baca juga : Asyik! Ada Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar Bali dan Lombok)

Gelali atau gulali adalah jajanan tradisional semacam permen yang dibentuk sedemikian rupa lalu digulung menggunakan lidi atau tusuk sate.

Lanun, jajanan tradisional yang di jual di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Lanun, jajanan tradisional yang di jual di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Isnawati mengaku datang bersama dengan keluarganya untuk menikmati jajanan tradisional yang diselenggarakan oleh masyakat Desa Kemiren Banyuwangi. "Sekalian nostalgia," ungkapnya.

(Baca juga : 7 Makanan Khas Banyuwangi, Siapkan Perut Anda!)

Bukan hanya gelali, di gang kecil tersebut juga tersedia berbagai macam jajan tradisional yang mulai langka dan jarang ditemukan seperti lupis, kelepon, lanun, cenil, orog-orong, sawut, ketan kirip, kucur, dan aneka minuman tradisonal serta makanan khas Using seperti pecel pithik dan uyah asem.

"Kalau yang hitam ini namanya lanun. Warna hitamnya dibuat dari klaras atau daun kelapa yang dibakar. Rasanya enak dimakan dengan kelapa parut dan gula aren cair," kata Mbok Nik, salah satu penjual kepada Kompas.com.

Pasar jajan tradisional di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pasar jajan tradisional di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).
Dengan cekatan dia melayani pengunjung yang mengantre. "Semua laku. Untuk sawut ini saya sudah menyiapkan 10 kilo singkong. Tapi masih kurang. Banyak yang tanya tapi sudah habis semuanya," jelasnya.

Sawut merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari singkong yang dikukus dengan gula merah. Ada sekitar 20 penjual makanan tradisional dan mereka adalah ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Kemiren.

Sementara itu Kepala Desa Kemiren, Lilik Yuliati mengatakan pasar jajanan tradisional sengaja dibuka untuk mengenalkan kuliner tradisional yang sudah mulai langka.

Ia mengatakan sudah banyak wisatawan yang datang ke desa tersebut untuk menikmati budaya dan tradisi yang ada di desa wisata tersebut, namun untuk menikmati kuliner masih terbatas dan harus memesan terlebih dahulu.

Uang kepeng yang digunakan untuk transaksi di pasar jajanan tradisional di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Uang kepeng yang digunakan untuk transaksi di pasar jajanan tradisional di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).
"Harapannya mereka bisa datang kesini setiap akhir pekan untuk bisa menikmati jajanan tradisional ini," katanya.

Uniknya, pada pasar jajanan tradisional juga menggunakan koin kepeng sebagai alat transaksi. Menurut Lilik, penggunaan uang kepeng untuk memberikan keunikan tersendiri dan membuat pengnjung merasakan nuansa tradisional seperti pada masa lalu.

Untuk mendapatkan uang kepeng pengunjung pasar bisa menukarkan uang Rp 10.000 dengan empat keping uang kepeng di pintu masuk pasar.

“Satu kepengnya senilai Rp 2.500. Pembeli tinggal memberikan kepeng kepada penjual dan memilih aneka makanan yang disukainya. Nanti akan disesuaikan nilainya oleh penjual. Misalnya satu kepeng bisa dapat satu pisang goreng dan ketan atau kucur dan lupis,” ujar Lilik.

Sawit, makanan tradisional dari singkong yang memiliki rasa manis di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Sawit, makanan tradisional dari singkong yang memiliki rasa manis di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/1/2018).
Pasar jajanan tradisional tersebut, menurut Lilik, akan terus dibuka secara berkelanjutan pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi Wisatawan yang ingin mencicipi jajanan khas Kemiren bisa datang kapan saja di dua hari tesebut sepanjang tahun.

Jika berkunjung ke Banyuwangi pada akhir pekan, jangan lupa berkunjung ke pasar tradisional ini ya. Untuk melepas rindu pada jajanan masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com