Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 20:20 WIB
|
EditorWahyu Adityo Prodjo

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik pertunjukan barongsai yang enerjik ternyata ada kreativitas dan keuletan sang pembuatnya. Salah satu pengerajin barongsai yang eksis hingga ke mancanegara ialah Lily Hambali.

Pria 57 tahun ini masih terampil merangkai bagian-bagian barongsai dan liong hingga siap dipentaskan. Keramaian Tahun Baru Imlek di berbagai kota di Indonesia kerap diramaikan hasil karyanya.

Buah keterampilan tangannya kini bahkan telah mencapai berbagai negara. Mulai Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa, hingga Arab Saudi.

Beralamat di Jalan Roda, Gang Angbun, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, pria 57 tahun ini memulai usahanya sejak tahun 2000. Kini bengkelnya terkenal dengan nama Lily Barong.

"Dulu awalnya nemu barongsai di rumah om (rekan kerja), tapi ditutupi box karena masih tabu. Akhirnya coba dimainkan tuh, pas kampanye politik. Ternyata ramai," ujarnya bercerita pada KompasTravel, Sabtu (2/2/2018).

Dua Barongsai memeriahkan peresmian kantor pusat Kaspersky Asia Pasifik di Singapura, Jumat (7/7/2017). Nampak di belakangnya CEO Eugene Kaspersky dan Stephan Neumeier selaku Managing Director of Kaspersky Lab Asia Pacific.Deliusno/KOMPAS.com Dua Barongsai memeriahkan peresmian kantor pusat Kaspersky Asia Pasifik di Singapura, Jumat (7/7/2017). Nampak di belakangnya CEO Eugene Kaspersky dan Stephan Neumeier selaku Managing Director of Kaspersky Lab Asia Pacific.
Pasca reformasi, menurutnya barongsai masih sangat tabu untuk dimainkan, ia pun baru melihatnya saat itu. Ia lantas memberanikan diri untuk memainkannya pada saat kampanye pemilu suatu partai, di Kota Bogor.

Tak disangka, penonton yang menyaksikan pertunjukannya memenuhi jalan-jalan di Suryakencana, Bogor. Mereka nampak antusias, meski Lili dan rekannya bermain sangat alakadarnya.

Lepas itulah ia mulai tertarik dengan barongsai, dan mencari tahu lebih dalam. Ia memulai menjadi tukang reparasi barongsai yang perlahan mulai dikeluarkan dari beberapa klenteng di Indonesia.

"Kalau dulu kita benerin idungnya aja bisa sebulan, baru rampung," sanggahnya sembari tertawa pada KompasTravel yang saat itu bersama wisatawan dari Jakarta Food Adventure yang usai berwisata di Suryakencana, Bogor.

Di bengkel barongsai Lili Hambali, Bogor, Anda bisa melihat proses pembuatan Barngsai ini. Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Di bengkel barongsai Lili Hambali, Bogor, Anda bisa melihat proses pembuatan Barngsai ini. Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).
Proses belajar dan kesulitan bahan baku pun lama kelamaan menemui jalan terang. Beberapa kali ia bertemu orang yang membantunya, mulai dari mendatangkan bahan baku dari China, memberi saran-saran pembuatan, hingga menjembataninya dengan calon pembeli di berbagai negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+