Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2018, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Berwisata ke "negeri rempah" Ternate, Anda akan menjumpai banyak bukti-bukti sejarah masa kejayaan Maluku Utara. Ratusan tahun yang lalu daerah ini diperebutkan berbagai bangsa Eropa.

Benteng-benteng pertahanan dan bangunan kerajaan seolah menjadi saksi bisu yang hingga kini memendam banyak bukti sejarah. Wisatawan pun bisa berkunjung untuk napak tilas masa kejayaan Ternate di sana.

Baca juga: 5 Wisata Alam Menakjubkan di Ternate, Maluku Utara

Dari banyaknya benteng dan bukti sejarah lain, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ternate merekomendasikan empat tempat yang wajib dikunjungi saat napak tilas sejarah ke sini.

Berikut KompasTravel rangkum empat tempat yang direkomendasikan saat peluncuran Calendar of Event Maluku Utara di Kamenterian Pariwisata, Selasa (13/3/2018).

1. Benteng Kalamata

Benteng Kalamata merupakan benteng yang dibangun Portugis tahun 1540. Berada di Kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan, sehingga benteng ini kerap disebut Benteng Kayu Merah.

Benteng ini terkenal di Eropa, karena sempat diduduki berbagai negara saat pelayarannya. Mulai dari Portugis yang membangunnya pada 1540, lalu dipugar Gubernur Jendral Belanda Pieter Both pada 1609, lalu diduduki Spanyol pada 1625.

Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin, dengan empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik senjata. Benteng ini berada di bibir pantai, dan terlihat dari Pulau Tidore juga Pulau Maitara.

2. Kedaton Kesultanan Ternate

Bukti kerajaan terbesar di Ternate ini hingga kini masih aktif berfungsi sebagai rumah kerajaan Sultan Ternate. Padahal dibangun sudah sejak 1813 oleh Sultan Muhammad Ali, dengan luas 1.500 meter persegi.

Kedaton ini berlokasi di Bukit Limau, Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao Siau, Ternate Utara, Pulau Ternate, Maluku Utara.

Bangunan utamanya berbentuk segi delapan yang menyerupai seekor singa yang sedang duduk, dengan kedua kaki depan menghadap ke laut, dan Gunung Gamalama sebagai latar belakangnya.

Pada bagian tengah bangunan terdapat museum yang menyimpan benda geologi, etnografi, arkeologi, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik. Selain itu banyak juga peninggalan Kesultanan Ternate dan bangsa Eropa seperti mahkota, singgasana, peralatan perang, baju adat, hingga Al-Quran tulisan tangan.

3. Benteng Tolukko

Benteng Tolukko berdiri kokoh di sisi timur Pulau Ternate, Maluku Utara. Benteng ini dibangun di atas bukit yang menjorok ke laut di Kelurahan Sangaji, Kota Ternate.

Tak hanya strategis untuk memantau kedatangan kapal, benteng yang dibangun Panglima Portugis Fernando Serrao pada 1540 itu juga memiliki akses untuk mengerahkan pasukan ke pantai. Di puncaknya terhampar pemandangan lepas ke Laut Maluku, Pulau Tidore, dan pesisir barat Pulau Halmahera.

4. Benteng Oranje

Benteng Oranje dulunya hanya sebuah benteng tua yang dibangun oleh orang Portugis pada abad ke-16. Benteng tersebut berada di pusat Kota Ternate, tepatnya di Kelurahan Gamalama, Maluku Utara.

Salah satu benteng yang dibangun Portugis di Pulau Rempah ini jadi tempat hunian orang Melayu saat Portugis berkuasa, sehingga sempat disebut Benteng Melayu.

Pada tanggal 26 Mei 1607 benteng tua itu dibangun kembali oleh Cornelis Matclief de Jonge. Setelah itu, benteng tersebut dinamai Benteng Oranje oleh Francois Witlentt pada tahun 1609. Nama Benteng Oranje pun terus digunakan hingga sekarang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Travel Update
Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Travel Update
Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Travel Update
[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

Travel Update
Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Jalan Jalan
Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Travel Tips
Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Travel Tips
Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Jalan Jalan
Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Jalan Jalan
Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Travel Tips
Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

Travel Tips
10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

Jalan Jalan
Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Jalan Jalan
Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+