Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Indahnya Gugusan Ranu di Bentang Alam Lumajang

Kompas.com - 27/04/2018, 17:33 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Bagi saya, Ranu Kumbolo sangat menarik dinikmati kapan pun. Di saat fajar, matahari terbit tepat di tengah danau yang diapit perbukitan, sedang di malam hari gugusan bintang bisa Anda lihat dari pantulan cahaya yang ada di permukaan danau, sungguh indah.

Danau dengan luas sekitar 15 hektar ini berada di ketinggian 2.400 mdpl, dengan suhu kisaran 14-16 derajat celcius.

4. Ranu Klakah
Ranu selanjutya berada di Kecamatan Klakah, 20-25 kilometer di sebelah utara Kota Lumajang dengan perjalanan 40 menit. Danau cantik ini berada tidak jauh dari Gunung Lemongan, sehingga pemandangan gunung di sisi danau amat terlihat.

Anda harus datang saat matahari terbit tepat di sisi gunung dan terpancar ke permukaan danau, sungguh istimewa. Wisatawan juga bisa naik perahu nelayan untuk menelusuri danau ini, atau dengan perahu bebek yang digowes, seharga Rp 10.000.

Uniknya danau ini menjadi tempat peristirahatan para petinggi Hindia Belanda, pada zaman kolonial. Cobalah Anda beranjak ke sisinya, terdapat beberapa bangunan peninggalannya, salah satunya vila bercorak Belanda yang kini telah direnovasi.

Belanda sepertinya tidak sembarangan jika memilih tempat peristirahatan. Selain memiliki lanskap alam yang luar biasa, lokasi ini juga strategis bagi masyarakat Klakah, dekat dengan Stasiun Klakah yang juga salah satu bangunan peninggalan Belanda.

5. Ranu Pakis

Ranu Pakis, Lumajang.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Ranu Pakis, Lumajang.

Ranu Pakis berada tidak jauh dari Ranu Klakah dan Ranu Bedali, ketiganya merupakan hasil dari proses erupsi Gunung Lemongan dahulu. Danau ini masih menjadi tempat budidaya ikan air tawar warga dan tempat para nelayan mencari ikan.

Jika Anda berkeliling di pagi hari, cobalah berjalan sedikit ke atas, memandang danau ini dari ketinggian akan membuat Anda berdecak kagum. Anda akan melihat Ranu Pakis dikelilingi hijaunya pepohonan rindang dengan berlatarkan gagahnya Gunung Semeru, pemukiman warga sekitar yang sederhana, dan masjid kecil yang menjadi ikon di Ranu Pakis.

Cara terbaik menikmatinya selain melihat keindahannya dari daerah atas, Anda juga bisa memancing bersama warga, sembari berinteraksi dengan keramahan mereka.

6. Ranu Bedali

Pemandangan nelayan air tawar dari bibir danau Ranu Bedali, di Lumajang.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemandangan nelayan air tawar dari bibir danau Ranu Bedali, di Lumajang.

Ranu terakhir dalam penjelajahan ini tidak kalah istimewanya, bahkan menurut saya ranu inilah yang banyak menyimpan keistimewaan yang belum diketahui orang. Ranu Bedali masih berada di Kecamatan Klakah, tak jauh dari Ranu Pakis, sekitar empat kilometer.

Keindahan Ranu Bedali ini masih tersingkap di tengah perbukitan dengan pepohonan yang rindang. Pengelolanya sengaja menjaga keaslian kawasan agar tetap lestari. Pintu gerbang ranu ini berada di salah satu bukit di sampingnya, dari pintu masuk saja ke arah bawah sudah terlihat indahnya ranu ini.

Cobalah Anda menyusuri jalan ke bawah, hingga bibir danau, terdapat beberapa satwa yang hidup di ekositemnya, mulai lutung, hingga rusa. Sekitar 35 menit berjalan dari pintu masuk, terdapat dua air terjun, yang besar bernama Indroyanti, dan yang kecil disebut sebagai adiknya.

Masuk kawasan ini hanya membayar tiket Rp 5.000, Anda bisa menikmati keindahan alamnya mulai gardu pandang, rumah pohon, beberapa spot foto yang dibuat pengelola, hingga berkemah di tepian danau.

Jadi ranu mana yang akan kalian jajaki terlebih dahulu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com