BATANG, KOMPAS.com - Kabupaten Batang, Jawa Tengah, cenderung kurang dilirik untuk hal pariwisata. Pamornya kalah dibanding daerah sekitarnya, seperti Pekalongan dan Semarang.
“Ya memang Pekalongan sudah lebih dulu (terkenal), mereka punya ikon,” tutur Wihaji, Bupati Batang saat dikunjungi di pendoponya, saat dikunjungi di rumah dinasnya, Jumat (4/5/2018).
Beberapa wisatawan yang KompasTravel tanya pun lebih mengenal Pekalongan atau Semarang sebelumnya dibanding Batang.
“Iya, kalau mudik taunya Pekalongan, di Batang langsung lewat aja,” terang Yandi, warga Jakarta yang hampir setiap tahunnya mudik ke Jepara, Sabtu (5/5/2018).
Baca juga : Mudik Lewat Pantura, Sempatkan Mampir ke Wisata Unggulan di Batang
Wihaji yang baru menjabat satu tahun sebagai Bupati memandang Batang belum terfokus pada pariwisata. Batang memang wilayah yang relatif muda, “baru berdaulat”.
“Batang ini kawasan baru, bisa dibilang belum setua yang lain. Sebelum jadi Kabupaten sendiri tahun 1936-1966 kita gabung sama Kawedanan Pekalongan,” tuturnya.
Kini Batang baru berusia 52 tahun. Wihaji merasa usia tersebut masih muda untuk ukuran suatu daerah, sehingga pengembangannya belum sesempurna tetangganya.
“Perda rencana perancangan pariwisata Batang memang agak terlambat, baru dimulai beberapa tahun belakangan. Jadi memang kelemahan dulu ialah perencanaan yang kurang, sekarang kita mau merenacanakan lagi yang lebih matang,” tuturnya saat ditemui di Pantai Cemoro Sewu, Batang, Kamis (3/5/2018).
Strategi agar dilirik wisatawan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan