JAKARTA, KOMPAS.com – Musim panas menjadi waktu yang tepat untuk mendaki gunung. Tak heran, sejak pertengahan tahun ini, gunung-gunung di Indonesia mulai ramai pendaki.
Namun, mendaki di musim panas bukan berarti minim risiko. Meski curah hujan rendah, tetapi beberapa penyakit siap menghantui jika pendaki kurang persiapan dan pengetahuan.
"Pendaki harus mengetahui jenis penyakit apa saja yang ada, dan sering terjadi di pendakian. Lebih spesifik lagi seperti mengetahui apa itu hipotermia," ujar Soma, Pelatih Senior Wanadri saat dihubungi KompasTravel, Rabu (16/5/2018).
Baca juga: Jangan Gegabah, Kenali Gejala Hipotermia Sebelum Mendaki Gunung
Dikutip dari buku Mountaineering-The Freedom of the Hills karya Edelstein, Li, Silverberg, dan Decker (2009), penyakit-penyakit tersebut masuk ke dalam kategori exposure. Yaitu kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.
Berikut KompasTravel rangkum catatan penyakit tersebut beserta penanganan singkatnya:
1. Frostbite
Kategori penyakit ini disebabkan oleh hawa dingin atau es (salju).
Frostbite sering terjadi di ujung jari tangan/kaki, dikarenakan letaknya yang jauh dari jantung, sehingga aliran darah minimal.
Frostbite bisa terjadi hanya di permukaan kulit, bahkan bisa ke dalam otot termasuk menyerang tulang jika sudah parah.
Jika terjadi di kulit, permukaan kulit akan terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit. Sedangkan jika makin parah bisa menjadi keras dan kaku seperti papan (mati rasa).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.